Peneliti ICW Sebut Ada Tren Jual Beli PAW, Singgung Kasus Serupa yang Melibatkan Mulan Jameela
Donal Fariz menyinggung artis sekaligus anggota DPR fraksi Gerindra, Mulan Jameela dalam kasus pergantian antar waktu (PAW).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
"Satu hari sebelum pelantikan padahal sudah ikut geladi resik, tiba-tiba diganti oleh partai politik," paparnya.
Lantas Donal pun menyinggung soal kasus serupa yang terjadi pada anggota legislatif dari fraksi Gerindra, yakni Mulan Jameela.
"Contoh bagaimana kemudian Mulan Jameela menjadi anggota DPR dengan kemudian melompati sejumlah alektor terpilih."
"Atau paling tidak sejumlah caleg yang perolehan suaranya lebih tinggi daripada Mulan Jameela tersebut," ungkap Donal.
Donal menangkap fenomena tersebut dari kacamata yang lebih luas.
"Bahwa ada sebuah gejala post election setelah pemilu terjadi jual beli PAW, terjadi jual beli pergantian kursi alektor terpilih," tambahnya.
Ia lantas menegaskan, bahwa apa yang terjadi terhadap PDI Perjuangan merupakan bagian dari fenomena yang berkembang saat ini.
Puan Maharani Sebut PDI Perjuangan Punya Wewenang dalam Melakukan PAW
Ketua DPR sekaligus DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani menyatakan partainya memiliki wewenang untuk mengajukan pergantian antar waktu (PAW) ke DPR.
Namun, Puan menegaskan pengajuan tersebut harus merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal tersebut berkaitan dengan dugaan suap yang melibatkan politisi PDI-P Harun Masiku dengan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan untuk menggantikan anggota DPR Riezky Aprilia.
"Yang kita lakukan dari PDI Perjuangan adalah sesuai dengan peraturan dan undang-undang."
"Bahwa PDI Perjuangan mempunyai hak untuk melakukan pergantian antar waktu sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku," jelas Puan dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Minggu (12/1/2020).
Kemudian saat disinggung soal rencana PDIP mengganti Riezky dengan Harun, Puan enggan memberikan jawabannya.
Ia justru meminta media untuk menanyakan hal tersebut kepada pimpinan partai, Megawati Soekarnoputri atau Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
"Itu ditanyakan ke pimpinan partai atau sekjen," terang Puan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)