Virus Corona Merebak, Garuda Indonesia Pastikan Tak Miliki Rute Penerbangan ke Wuhan
Dirut Garuda Indonesia mengatakan, pihaknya telah meningkatkan pengawasan terhadap sejumlah layanan penerbangan yang beroperasi di rute internasional.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
Kasus kematian Wudong merupakan kasus pertama yang terjadi di lingkungan tenaga medis di Wuhan.
Meninggalnya Wudong juga dianggap sebagai penanda bahwa sistem kesehatan setempat telah kewalahan dan wabah virus corona semakin memburuk.
Pemerintah China Kirim 1.200 Tenaga Medis Tambahan
Pemerintah China pun meningkatkan upaya untuk memerangi epidemi yang berkembang.
Hal itu dilakukan Pemerintah China dengan mengirim 1.200 tenaga medis tambahan ke Wuhan, pusat penyebaran virus corona, untuk meringankan beban tenaga medis di sana.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Tiongkok mengambil langkah untuk mengidentifikasi dan segera mengisolasi kasus-kasus yang diduga sebagai penyebaran virus mematikan ini di kereta api, pesawat terbang, hingga bus.
Langkah tersebut menyusul jumlah kematian akibat virus corona yang meningkat menjadi 41 korban jiwa.
Jumlah orang yang terinfeksi virus corona pun telah mencapai hampir 1.300 orang.
Pos-pos pemeriksaan pun akan didirikan di tempat-tempat pemberhentian transportasi.
Penumpang dengan dugaan pneumonia akan langsung dilarikan ke pusat medis.
NHC menyebutkan, isolasi kasus-kasus yang diduga sebagai penyebaran virus corona harus diikuti oleh desinfeksi kereta, pesawat, maupun bus.
"Semua departemen transportasi harus secara ketat memperkenalkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian termasuk tindakan penyaringan di bandara, stasiun kereta api, terminal bus, dan pelabuhan," kata NHC, seperti yang diberitakan theguardian.com
"Semua staf yang melayani penumpang harus mengenakan masker," sambungnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Rina Ayu Larasati)