Senyum Gibran Rakabuming Usai Uji Kelayakan Calon Wali Kota Solo
“Bertemu di bandara. Saya, Pak Achmad Purnomo, Pak Teguh Prakoso, berangkat naik pesawat yang sama ke Jakarta untuk mengikuti fit and proper
Editor: Rachmat Hidayat
Gibran Rakabuming Raka mengaku optimistis dengan hasil fit and proper test yang dijalaninya. Ia tiba di DPP PDI Perjuangan sekira pukul 13:00 WIB dan baru keluar sekira pukul 16:17 WIB.
Selama kurang lebih tiga jam menjalani uji kelayakan, Gibran mengaku dicecar banyak pertanyaan terkait visi dan misinya dalam membangun kota Solo.
Baca: Wabah Corona Masih Marak, Wishnutama Sebut Februari hingga April sebagai Masa Kritis Pariwisata
Ia juga ditanyai tentang komitmennya sebagai kader partai berlambang banteng tersebut. “Optimis (dengan hasil uji kelayakan, red). Lumayan banyak (pertanyaan yang diajukan) tentang visi dan misi ke depan, Solo mau dibawa kemana. Serta komitmen ke partai,” ujar Gibran.
Putra sulung Presiden Jokowi tersebut mengungkapkan, dirinya juga telah mempersiapkan dana untuk kampanye. Dana itu nantinya berasal dari kocek pribadi Gibran sebagai pengusaha.
“Sebelum maju (pilwalkot Solo) sudah saya pikirkan. (Dana kampanye) itu dari tempat saya sendiri (uang pribadi),” ungkap ayah Jan Ethess itu.
Baca: Deret Pernyataan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo untuk Gibran: Bantah Teguran, Sayang Keluarga
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkapkan fit and proper test yang digelar DPP PDIP hari ini, Senin (10/2) hanya untuk pemilihan walikota dan wakil walikota Solo. Uji kelayakan untuk Pilwalkot Solo ini digelar menyusul instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.
“Hari ini kami sesuai arahan Ibu Megawati mengadakan fit and proper test terhadap calon wali kota dan wakil wali kota dari Kota Surakarta,” ungkap Hasto.
Baca: PDIP Ramu Strategi Pilkada Solo, Gibran Jadi Wakil Purnomo?
Hasto mengatakan, uji kelayakan bagi bakal calon walikota dan wakil walikota Solo dinilai penting mengingat kota ini merupakan titik di mana Presiden Jokowi memulai kepemimpinannya.
Menurut Hasto, Solo menjadi lokasi die hard-nya Partai PDIP di Jawa Tengah dan Indonesia. Untuk itu, proses seleksi kepala daerah kota Solo pun dianggap penting dan harus dilakukan sebaik-baiknya.
“Sebagaimana kita ketahui, Kota Solo itu juga penting dan strategis karena proses kepemimpinan Pak Jokowi juga berasal dari Solo. Di situ merupakan die hard-nya banteng di Jawa Tengah dan Indonesia, sehingga hal ini dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan mekanisme partai,” kata Hasto.
Sementara itu, alasan mengapa DPP PDIP hanya menggelar fit and proper test bagi Pilwalkot Solo karena di wilayah lain sudah dilakukan. Hal ini diungkapkan oleh Hasto Kristiyanto. “Hanya Solo (uji kelayakan hari ini). Yang lain sudah dilakukan,” ungkap Hasto.
Baca: PDIP Ramu Strategi Pilkada Solo, Gibran Jadi Wakil Purnomo?
Ia menambahkan, sejumlah wilayah yang belum diadakan fit and proper test untuk bakal calon kepala daerah segera menyusul.
“Nanti tinggal beberapa daerah yang belum seperti Surabaya, Banyuwangi, Kota Medan, dan Kota Tangerang Selatan,” ungkap politikus asal Yogyakarta tersebut.