Kongres PAN Diwarnai 2 Kali Kericuhan: Aksi Rebut Laptop, Lempar Kursi, Hingga Darah Mengucur
Kericuhan mewarnai Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) yang berlangsung di di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Adi Suhendi
Ia pun menyesalkan, dan berharap tidak terjadi pada kelanjutan kongres berikutnya.
"Saya berharap kongres berjalan dengan baik," ujarnya
Kericuhan dan perampasan alat elektronik ini, dilakukan pendukung salah satu valon Ketum PAN Mulfachri Harahap.
Mereka kecewa lantaran panitia dinilai tidak adil dalam menyelenggarakan Kongres V.
Ketua DPW PAN Sulbar yang juga timses Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, Muh Asri Anas, mengungkapkan alasan pihaknya merebut laptop panitia di lokasi kongres.
Asri menyebut ketika itu waktu pendaftaran caketum PAN sudah lewat batas akhir.
"Laptop yang dirampas dan dokumen yang dirampas itu kita ambil setelah pukul 12.00 WIB, karena batas akhir pendaftaran adalah pukul 12.00 WIB sesuai dengan yang diputuskan SC," katanya.
Aksi lempar kursi
Kericuhan kembali terjadi, Selasa (11/2/2020).
Awalnya sidang dibuka sekira pukul 11.00 WITA oleh Ketua Steering Committee (SC) yang juga Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno.
Di barisan depan duduk senior-senior PAN yakni Amien Rais, Hatta Radjasa, Soetrisno Bachir, serta para calon ketua umum, yakni Zulkifli Hasan, Mulfachri Harahap, Asman Abnur, dan Dradjad Wibowo menyaksikan kericuha
Ketua SC yang membuka sidang didampingi para anggota SC antara lain Farhan Hamid, Saleh Daulay, Totok Daryanto, dan M Najib.
Hadir juga dalam pleno pertama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Majelis Pertimbang Partai (MPP) Soetrisno Bachir, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.
Sidang beragendakan pembahasan materi draf tata tertib kongres, draf acara, draf materi, draf AD/ART, draf azas plaftorm PAN, draf garis perjuangan partai, draf program kerja, dan draf kebijakan partai.
Baca: Mohammad Qodari: Separuh Peserta Kongres PAN di Pesawat Zulkifli Hasan