WNI Eks ISIS Tak Dipulangkan, Robikin Emhas Sebut Keputusan Pemerintah Tepat: Sesuai Sikap PBNU
Ketua PBNU, Robikin Emhas menilai keputusan pemerintah untuk tidak memulangkan warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS sudah tepat.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Di sisi lain, Robikin juga mengatakan dalam hal ini perlu dipertimbangkan apakah WNI eks ISIS ini telah kehilangan kewarganegaraannya atau tidak.
Mengingat para WNI eks ini telah melakukan hal-hal yang dinilai telah bertentangan dengan Pancasila.
Bahkan, mereka menganggap Indonesia sebagai negara thaghut.
"Harus juga diingat bahwa sebagian mereka ketika berangkat yang katanya hendak jihad itu melakukan sikap yang sangat ‘heroik’," ujarnya.
"Mereka melempar dan membakar paspornya beramai-ramai, menyatakan Indonesia adalah thaghut," jelasnya.
Baca: Keputusan Pemerintah Tak Pulangkan 689 WNI Eks ISIS Sesuai Keinginan Rakyat
"Apa artinya itu yang dilempar pada dasarnya adalah kewarganegaraannya?" kata Robikin.
Robikin menilai aksi ini menunjukkan bahwa para WNI eks ISIS ini tidak mengakui indonesia adalah negara yang sah.
"Nah sekarang akankah dia (WNI eks ISIS) merasa butuh Indonesia untuk melindungi dirinya?" imbuhnya.
PBNU Tegas Tolak Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS ke Tanah Air
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyampaikan pendapat kepada pemerintah Indonesia untuk tidak merealisasikan kepulangan 600 WNI eks ISIS ke Tanah Air.
Hal ini ia sampaikan dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
Setelah pertemuan tertutup itu, Said mengungkapkan pertemuan tersebut fokus membicarakan pemulangan WNI yang masih berada di kamp ISIS di Suriah dan Palestina.
"Pagi ini kami menerima kehadiran Menteri luar negeri Ibu Retno Marsudi," ujarnya yang yang dikutip dari akun Instagram milik Nahdatul Ulama, @nuonline_id.
"Adapun yang kita bicarakan selama lebih kurang satu jam fokus pada pemulangan WNI yang masih ada di camp pengungsi atau camp ISIS di Suriah," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.