Pemerintah Tanggung Biaya & Serius Hadapi Corona, Ngabalin Imbau Pihak Lain Tak Pencitraan & Menuduh
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, pemerintah sangat serius melakukan penanganan penyebaran virus corona.
Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah telah mengumumkan, ada empat warga negara Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Keempat pasien saat ini tengah melakukan perawatan dan diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Pusat.
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, pemerintah sangat serius melakukan penanganan penyebaran virus corona tersebut.
Ia juga berharap tak ada pihak yang memanfaatkan kasus ini untuk melakukan sebuah pencitraan.
Baca: Jubir Penanganan Virus Corona: Kasus 1-2 Sudah Tak Panas, Kasus 3-4 Demam dan Pilek Berkurang
Baca: Hasil Penelitian: Virus Corona Sensitif Terhadap Suhu Tinggi, tapi Jangan Andalkan Musim Panas
Baca: Tangani Virus Corona, Pemerintah Sebut 620 Spesimen dari 25 Provinsi Rampung Diperiksa
Selain itu, diharapkan tak ada pihak yang menuduh pemerintah dengan kata-kata yang tak pantas.
"Jangan ada orang menggunakan kepentingan ini untuk menaikkan citra mereka dan lain-lain"
"Dan menuduh pemerintah dengan permainan kata yang sangat menjijikan. Tidak boleh," kata Ngabalin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Ngabalin juga membantah, adanya perkembangan kasus yang disembunyikan pemerintah.
Menurutnya, masyarakat akan panik jika ada pihak yang menuduh pemerintah menutupi kasus virus corona dan melakukan pencitraan.
"Presiden Jokowi sudah terpilih dan ini periode terakhir. Jadi tidak mungkin Pak Jokowi ada pencitraan," ujar Ali Mochtar Ngabalin.
Biaya Perawatan Corona Ditanggung Negara
Ngabalin menyampaikan, negara telah menyiapkan anggaran untuk menanggung biaya dari pasien yang terdampak corona.
"Betul negara hadir, pemerintah hadir dari anggaran dan pendapatan yang disiapkan," ungkapnya, diberitakan Tribunnews.com, Minggu.
Menurutnya, masyarakat masih kurang sadar terkait gejala-gejala virus corona.