Langkah Tepat UN di Beberapa Wilayah Ditunda karena Virus Corona, Utamakan Keselamatan Siswa
Pihaknya menilai, hal itu perlu dilakukan untuk mencegah anak dan guru mentransmisikan covid-19.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menanggapi soal rencana penundaan Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di beberapa daerah karena wabah virus corona.
Menurut Hetifa langkah tersebut merupakan langkah yang tepat.
“Keselamatan siswa adalah yang utama. Melihat perkembangan situasi beberapa hari terakhir, memang bijak jika di daerah-daerah tersebut UN ditunda sementara,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).
Pihaknya menilai, hal itu perlu dilakukan untuk mencegah anak dan guru mentransmisikan covid-19.
"Penundaan ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk belajar dan mempersiapkan diri dengan lebih baik," lanjutnya.
Baca: Mengaku Sebagai Dukun Sakti, Begini Aksi Pelaku Saat Korban Tidur
Namun, Hetifah mengingatkan jangan sampai anak-anak tersebut justru pergi berlibur ke daerah lainnya.
"Jangan pergi ke daerah-daerah lain karena justru meningkatkan risiko penyebaran virus,” ujarnya.
Hetifah pun memberi pesan kepada anak-anak yang hari ini tetap menjalankan ujian nasional.
“Buat anak-anak lainnya yang hari ini tetap menjalankan UN, tetap semangat dan jaga kesehatan. Cuci tangan sebelum dan sesudah mengerjakan ujian. Setelah ujian lekas pulang dan jangan banyak bermain di lingkungan sekolah.” pungkasnya.
Baca: Singapura Perketat Syarat Masuk, Wajib Isolasi Mandiri 14 Hari, Dihukum Jika Melanggar
Seperti diketahui, hari pertama pelaksanaan UN SMK Tahun 2019/2020 diikuti 28 provinsi dengan total peserta sebanyak 729.763 753.188 (47,17 persen) di 7.380 (53,9 persen) sekolah.
Posko UN melaporkan enam provinsi meminta penundaan pelaksanaan UN SMK, yaitu Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bali, dan Provinsi Riau.
Sebanyak 817.169 peserta di 6.311 sekolah tidak mengikuti UN SMK karena kebijakan yang diambil Kepala Daerah masing-masing.