Di Balik Konser Amal Didi Kempot: Ide Gendheng yang Berakhir Luar Biasa dan Ambyar
Tidak usah mudik jadi pesan penting dalam Konser Amal Didi Kempot. Ide untuk membuat konser amal datang hari Jumat, 3 April
Editor: Daryono
Tahun lalu saja tercatat pergerakan manusia selama musim mudik di pulau Jawa sekitar dua puluh juta manusia.
Jika itu terjadi, itu bencana besar di tengah pandemi Corona yang masih melanda tanah air.
Baca: Presiden Jokowi Ucap Terima Kasih untuk Didi Kempot dan Sobat Ambyar: Mas Didi Bagus
Tidak usah mudik jadi pesan penting dalam Konser Amal Didi Kempot.
Ia ingin mengambil peran untuk mengatakan itu pada jutaan penggemarnya yang tiap tahun punya ritual mudik.
Ide untuk membuat konser amal datang hari Jumat, 3 April dan rencana konser hari Sabtu, 11 April yang disiarkan secara langsung di KompasTV.
Di situasi normal saja, konser untuk disiarkan secara langsung di televisi tidak ada yang disiapkan hanya dalam hitungan hari.
Apalagi sekarang!
Saat semua mobilisasi dan aktivitas tidak bisa semudah biasanya, Didi Kempot dan KompasTV mau konser live? Gendheng! Begitu katanya dalam bahasa Jawa.
Jadi, apa sebaiknya jawaban untuk rencana ini?
Melalui Wakil Pemimpin Redaksi KompasTV, Yogi Nugraha, saya mengirim pesan: harus jalan!
Konser amal dengan pesan “Jangan Mudik” ini harus dibuat sekarang.
Jika kita harus berdiskusi panjang, menunda hingga minggu-minggu ke depan demi persiapan matang, memikirkan promosi acara dan lain sebagainya maka acara ini akan percuma karena sudah terlalu banyak yang mudik.
Baca: Momen ketika Ganjar Pranowo Request Lagu Bojo Galak pada Didi Kempot, Rosi: Jangan Curhat Gitu Dong
Kami percaya, niat baik dan keinginan mulia menolong sesama tidak bisa dikalahkan oleh kecemasan tentang persiapan dan urusan tetek bengek.
Di sinilah awal perasaan deg-degan itu.