Cerita Mahasiswa Jadi Relawan Hadapi Covid-19 di Garis Depan: Rasa Kemanusiaan Saya Terpanggil
Sekalipun ia bukan mahasiswa program studi rumpun ilmu kesehatan, tetapi ia tetap berniat untuk bergabung menjadi relawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Kami menerima usulan dan lokasi serta juga menyusun program bersama untuk masing-masing jaringan alumni di daerah. Nantinya, masing-masing organisasi wajib membuat laporan tujuh hari setelah kegiatan,” tambah Andre.
Insentif bagi Relawan
Dalam kesempatan itu, Andre Rahadian juga merasa perlu menyampaikan ihwal simpang-siurnya informasi seputar insentif bagi para relawan.
Tim Relawan memang mengalokasikan insentif untuk para tenaga medis yang sudah bertugas dibawah koordinasi BPPSDM Kesehatan.
Bentuk apresiasi tersebut berupa Insentif Tambahan sebesar masing-masing Rp 1 jt.
“Saat ini sudah 304 Relawan Medis yang diberikan insentif tambahan yang sudah ditempatkan di Wisma Atlet,” katanya.
Kemudian terkait permintaan relawan, Andre juga memberi penjelasan ihwal protokol alur permintaan relawan dari lembaga-lembaga yang sudah difinalisasi.
Intinya, tim relawan mempersiapkan relawan medis, non medis, pendukung data yang dihimpun dari link BNPB, Kemendikbud, Kemenkes, dan BUMN.
Seluruh pihak yang membutuhkan relawan tersebut bisa menghubungi masing-masing bidang peruntukan.
Setiap bidang bisa memproses permintaan kebutuhan relawan dan harus sepengetahuan ketua bidang masing-masing.
Adapun persetujuan pemberian data relawan dilakukan oleh Ketua Tim Koordinator.
“Protokol ini penting untuk mempermudah akses kebutuhan relawan di seluruh Indonesia,” pungkas Andre Rahadian.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kisah Relawan Mahasiswa: Letihnya Pakai APD dan Rasa Kemanusiaan