Mendikbud Nadiem: Tanpa Internet dan Listrik, Pemerataan Pendidikan Tidak Akan Tercapai
Nadiem Makarim menilai konektivitas sangat dibutuhkan untuk proses pemerataan pendidikan di Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menilai konektivitas sangat dibutuhkan untuk proses pemerataan pendidikan di Indonesia.
Konektivitas tersebut, menurut Nadiem adalah pemerataan akses internet dan listrik. Menurutnya, keduanya merupakan syarat minimal untuk mencapai pemerataan pendidikan.
"Yang sudah pasti tanpa konektivitas artinya internet dan listrik. Proses pemerataan pendidikan kita tidak mungkin tercapai, itu minimum," ujar Nadiem dalam diskusi virtual, Rabu (6/5/2020).
Mantan CEO Gojek ini menilai keduanya merupakan fondasi yang sangat penting. Nadiem mengatakan peningkatan konektivitas terutama di daerah-daerah tertinggal merupakan hal terpenting.
-
Baca: Jadwal TVRI Belajar dari Rumah Kamis, 7 Mei 2020: Animasi Sahabat Pemberani dan Film Perahu Kertas 2
Menurutnya, banyak wilayah yang mengalami masalah konektivitas termasuk di perkotaan.
"Sementara yang bisa percepatan seberapa penting konektivitas dari wilayah 3T, baik di daerah kepulauan dan kota. Di kota pun banyak yang masih tertinggal," tutur Nadiem.
Selain konektivitas, perbaikan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pendidikan juga penting untuk pemerataan.
Namun menurutnya dalam jangka pendek aksesibilitas terhadap listrik dan internet menjadi dasar yang penting.
Dirinya menilai permasalahan konektivitas harus menjadi priotitas dari pemerintah terutama di kondisi pandemi corona ini.
Menurut Nadiem, dibutuhkan kerjasama antar lembaga dan kementerian untuk meningkatkan konektivitas.
Hal tersebut, menurutnya bukan hanya menjadi tanggung jawab dari Kemendikbud.
"Itu butuh kolaborasi Kemendikbud dan kementerian lain misalnya Kominfo," ucap Nadiem.
Seperti diketahui, selama pandemi corona ini, proses belajar mengajar dialihkan menjadi secara daring di beberapa unit pendidikan.
Kemendikbud juga menerapkan proses belajar melalui stasiun televisi milik pemerintah TVRI.