Kemenhub Memprediksi 1 Juta Kendaraan akan Lakukan Perjalanan Arus Balik Pasca Idul Fitri
Dari hasil pemantauan jumlah kendaraan bus yang berangkat dari Terminal Bus Pulogebang sebanyak 80 bus dan bus yang datang sebanyak 43 bus
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub), memprediksi kendaraan yang akan melakukan perjalan arus balik pasca Idul Fitri mencapai 284.892 kendaran mobil dan 814.835 sepeda motor.
Menurut Kemenhub, jumlah arus balik kendaraan ini diprediksi akan mulai terjadi pada 26 Mei 2020 atau H+1 hingga 31 Mei 2020 atau H+6 pasca Hari Idul Fitri.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatkan prediksi tersebut dari jumlah kendaraan mobil mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu pada 2019. Tapi untuk sepeda motor mengalami peningkatan.
"Pada arus balik tahun 2019, tercatat sebanyak 2.260.859 kendaraan mobil dan 554.488 sepeda motor," ucap Adit dalam keterangan resminya, Jumat (29/5/2020).
Selain itu Adita juga menyebutkan, pihaknya melakukan pengawasan di Terminal Pulogebang mulai 9 Mei hingga 24 Mei 2020.
Baca: Pengelola Terminal Pulogebang Pastikan Tak Ada Lagi Penumpang Refund Tiket Hari Ini
Baca: Penerapan New Normal Harus Seiring dengan Kebutuhan Anak, Dokter: Pemerintah Jangan Gegabah
"Dari hasil pemantauan jumlah kendaraan bus yang berangkat dari Terminal Bus Pulogebang sebanyak 80 Bus dan bus yang datang sebanyak 43 Bus," kata Adita.
"Sementara jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 645 orang, dan yang datang sebanyak 206 orang. Sedangkan jumlah orang yang ditolak berangkat sebanyak 152 orang," lanutnya.
Kemudian Adita mengatakan, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya dan di hari normal, jumlah rata-rata perhari bus dan penumpang Bus AKAP di Terminal Pulogebang sangat menurun signifikan, yaitu hanya 5 bus perhari dan 41 penumpang perharinya.
"Sedangkan saat Idul Fitri 2019 rata-rata mencapai 250 Bus per hari dan 9000 penumpang perharinya, kemudian pada hari normal rata-rata mencapai 150 bus perharinya 2000 penumpang perharinya," ujar Adita.
Sementara itu Adita mengungkapkan, pada moda penyeberangan, pengawasan ketat dilakukan di lintas penyeberangan Merak – Bakauheni, Ketapang – Gilimanuk, Padang Bai – Lembar.
Baca: Kasus Pembunuhan Remaja di Lampung Terungkap: Pelaku Teman Sendiri, Ini Kronologinya
Baca: Batik Corona dari Solo: Angkat Sisi Positif Pandemi, Mampu Dekatkan Keluarga dan Lahirkan Inovasi
"Pada ketiga pelabuhan penyeberangan tersebut dilaporkan terjadi penurunan yang cukup signifikan, pada jumlah penumpang maupun kendaraan yang mengangkut penumpang," lanjut Adita.
Adita memaparkan, jumlah penumpang di Pelabuhan Merak-Bakauheni dari mulai bulam Februari hingga Mei terus mengalami penurunan.
"Pada bulan Februari 2020 terdapat total sebanyak 1,3 juta penumpang dari Merak dan Bakauheni, Maret menurun menjadi 1,2 juta, April menjadi 572 ribu, dan Mei sebanyak 191 ribu," kata Adita.
Kemudian di moda kereta api, lanjut Adita, dilaporkan belum ada indikasi terjadi lonjakan penumpang Kereta Luar Biasa (KLB).
Hingga saat ini, tingkat keterisian kursi penumpang Kereta Luar Biasa (KLB) dengan rute lintas utara, pada 30 dan 31 Mei 2020 baru sebesar 44 persen. Dimana dari ketersediaan tiket yang dijual sebesar 396 tiket, baru terisi sebanyak 174 tiket.