Kronologi Penemuan Jejak Harimau Hutan dan Bangkai Sapi yang Gegerkan Warga Bengkalis
Jejak-jejak yang diduga harimau hutan tersebut ditemukan di sekitaran perkebunan masyarakat di Dusun Meranti, Desa Tenggayun, Kabupaten Bengkalis.
Editor: Choirul Arifin
Jejak harimau yang ditemukan berada diperkebunan masyarakat, cukup jauh dari dari jalan besar yang ada di desa.
Sekitar dua sampai tiga kilometer dari jalan besar desa.
Baca: BREAKING NEWS: Seekor Harimau Masuk Perangkap BKSDA di Solok Sumbar
"Kejadiannya tadi pagi, awalnya warga yang akan ke kebun menemukan jejak harimau ini. Kemudian ditelusurinya dan menemukan bangkai sapi, saksi yang menemukan ini langsung melaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke kita," kata Camat.
Selanjutnya dari informasi ini, Camat Bandar Laksamana juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Pihaknya langsung meminta petunjuk dan arahan dari BBKSDA.
"Pihak BBKSDA menyampaikan akan turunkan tim ke Tenggayun dan membawa kandang jebakan dan video trap, untuk melakukan penangkapan harimau ini," ujar Acil.
Namun BBKSDA meminta agar bangkai sapi yang ditemukan tadi pagi untuk tidak dipindahkan dari tempatnya.
Karena akan dijadikan umpan menangkap harimau oleh pihak BBKSDA yang turun nanti.
Menurut Acil, penemuan harimau sudah terjadi sejak awal bulan ini. Dimana kejadian penemuan harimau pertama kali awal bulan lalu di Desa Sepahat.
Dimana warga yang menemukan sempat diterkam bagian kaki dan mengalami luka.
Kemudian setelah kejadian tersebut, warga Desa Sepahat, Tenggayun, dan Api Api ada beberapa kali melaporkan hal yang sama.
Namun, laporan tidak lengkap karena tidak ada foto dan korban harimau seperti kali ini seekor sapi yang menjadi korban.
"Beberapa waktu lalu setelah kejadian di Sepahat awal bulan lalu, warga memang ada beberapa kali melaporkan melihat harimau, tapi tidak ada foto, tidak ada bukti seperti kali ini. Dengan beberapa kali laporan ini, masyarakat sekitaran sana menjadi khawatir" kataAcil.
Dengan kekhawatiran tersebut, pihak kecamatan dan desa sudah dua kali melakukan ritual belo kampung di desa Sepahat dan Desa Api Api. Ritual ini diisi kegiatan berzikir bersama dan doa bersama memohon dijauhkan dari musibah termasuk serangan binatang buas.
"Secara adat istiadat sudah kita lakukan kegiatan belo kampung ini. Kita juga sudah imbau masyarakat menjauhi pantang larang yang sudah dilakukan secara turun temurun," ungkap Camat.