Mensesneg: Acara HUT Ke-75 RI Batal Digelar Besar-besaran Akibat Pandemi Covid-19
rencananya pada peringatan kali ini juga akan melibatkan masyarakat internasional untuk melakukan pawai atau karnaval.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta untuk menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-75 secara besar-besaran.
Permintaan itu telah disampaikan Presiden pada November 2019, lalu.
Hal itu disampaikan Pratikno saat jumpa pers terkait Peringatan HUT Ke-75 RI di Gedung Utama Kemensetneg, Jakarta, Senin (6/7/2020).
Baca: Presiden Minta Menteri Konsisten Jalankan Program Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
“Pada akhir tahun yang lalu bapak presiden memanggil kami, saya dan pak Menparekraf, bulan November, awal-awal kabinet untuk segera merancang peringatan HUT ke-75 RI ini secara besar-besaran. Menunjukkan bahwa kita adalah negara besar yang kokoh ekonomi sosial politik,” kata Pratikno.
Lebih lanjut, Pratikno menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan berbagai acara meriah.
Bahkan, ia menyebut rencananya pada peringatan kali ini juga akan melibatkan masyarakat internasional untuk melakukan pawai atau karnaval.
“Kita sudah memperoleh komitmen kehadiran belasan negara. Itu upayanya pak Menparekraf dan bu Menteri Luar Negeri. Jadi, sebetulnya HUT yang ke-75 rencananya kita lakukan secara besar-besaran lah. Kita negara besar tidak boleh kalah dengan yang lain,” ungkap Pratikno.
Pratikno mengatakan pihaknya berusaha keras untuk menyesuaikan acara dengan kondisi yang ada saat ini.
“Tetapi adanya pandemi Covid mengubah semuanya. Mengubah semuanya. Kita harus kerja keras untuk menyesuaiakan acara-acara yang sudah kita persiapkan. Termasuk karnaval internasional juga kita batalkan,” jelasnya.