Pemerintah Izinkan Pelaksanaan Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Sesuai Status Zona
Pemerintah mempersilakan masyarakat untuk menggelar Salat Idul Adha 1441 Hijriah tahun ini dengan syarat status zona per daerah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mempersilakan masyarakat untuk menggelar Salat Idul Adha 1441 Hijriah tahun ini dengan syarat status zona per daerah.
Daerah yang diperbolehkan menggelar salat adalah yang wilayah penyebaran Covid-19 terkendali.
“Penyelenggaraan Sholat Idul Adha diputuskan bahwa dibolehkan dengan pengeculian. Yaitu terutama kelayakan tempat tersebut dilihat dari status zonasinya,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam konferensi pers melalui zoom, Kamis (9/7/2020).
Baca: Simak 4 Larangan Saat Beli Hewan Kurban dan Hukum Berkurban Secara Kolektif
Baca: Saat Salat Idul Adha, Kotak Infak Berjalan Diimbau Ditiadakan, Khotbah Dipersingkat
Pemerintah menetapkan status zona berdasarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yakni yaitu hijau, kuning, orange dan merah.
Muhadjir mengatakan wilayah yang diperbolehkan menggelar salat dan menyembelih hewan kurban itu harus berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.
"Nah yang tau persis itu gugus tugas daerah, nanti mereka yang umumkan. Karena itu kerjasama antara pihak penyelenggara salat dengan gugus tugas daerah, Polri dan Pemda itu menjadi sangat penting," kata Muhadjir.
Mengenai teknis pelaksanaan Salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban, Muhadjir mengatakan hal itu akan diatur melalui panduan oleh Kementerian Agama dan lembaga lain yang terkait.
“Ketiga untuk hal yang lebih operasional dari ketentuan yang sudah ditetapkan Kementrian Agama akan dibahas lebih detil. Dan operasional dari kementrian dan lembaga terkait yaitu Kemenko PMK dan Kemenko Polhukam, Kementrian Agama, Kemenkes, Kemenhub, kemendagri. Untuk lembaga BNPB, Gugus Tugas, Polri dan TNI,” pungkas Muhadjir.
Istiqlal Tak Menggelar Salat Idul Adha
Masjid Istiqlal tidak akan menyelenggarakan pelaksanaan salat Idul Adha pada tahun ini.
Keputusan tersebut diambil sejumlah menteri dengan Imam Besar Masjid Istiqlal menggelar rapat tingkat menteri yang dipimpin Menko PMK Muhadjir Effendy, pada hari ini, Kamis (9/7/2020).
"Sudah ada diambil kesekapatan tentang penggunaan Masjid Istiqlal. Intinya tahun ini Masjid Istiqlal tidak digunakan salat Idul Adha," ujar Muhadjir dalam konferensi pers melalui zoom, Kamis (9/7/2020).
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mengatakan berdasarkan pertimbangan subyektif dan obyektif Masjid Istiqlal istiqlal belum memungkinkan untuk melangsungkan salat Idul Adha. Saat ini Masjid Istiqlal masih menjalani proses renovasi.
"Obyektifnya, kita renovasi memang hampir selesai yakni 90 persen. Ada yang belum selesai ada pintu masuknya," kata Nasaruddin.
Dirinya meminta dukungan masyarakat agar renovasi Masjid Istiqlal dapat selesai dengan segera. Pelaksanaan salat Idul Adha tidak memungkinkan karena persiapan yang mepet sementara renovasi belum rampung.
Selain itu, Masjid Istiqlal belum dapat digunakan karena untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Kita kedepankan yang wajib baru sunnah
untuk kemaslahatan semuanya. Kita beri kesempatan supaya Istiqlal bisa sempurna dan tepat waktu, maka dipilih belum bisa menggelar Idul Adha," tutur Nasaruddin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.