Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konsumsi Susu Kental Manis, Gizi Anak Terancam

Msih banyak daerah-daerah lainnya yang sama seperti nenek Amah yang tidak tahu bahwa susu kental manus (SKM) itu tidak baik untuk dikonsumsi anak-anak

Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Konsumsi Susu Kental Manis, Gizi Anak Terancam
Net
Foto Ilustrasi Susu Kental Manis 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Toni Bramantoro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan bahkan ribuan anak Indonesia terancam gizi buruk akibat pandemi COVID-19 yang hingga kini masih belum ditemukan vaksinnya.

Kondisi ini semakin sulit karena pandemi juga mengakibatkan meningkatnya pengangguran dan turunnya penghasilan keluarga Kondisi yang berakibat terancamnya pemenuhan gizi anak.

Nenek Amah yang tinggal di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, mengaku hanya bisa pasrah dengan keadaan sulit ini. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan gizi sang cucu Mutia, Dia menyediakan susu kental manis.

"Harga susu mahal yang penting cucu saya bisa makan. Kalau gak ada uang kadang cucu saya makan nasi, saya kasih lembek-lembek seperti bubur," ujarnya.

Aktivis kesehatan anak, Yuli Supriati mengatakan tak hanya di Banten, namun masih banyak daerah-daerah lainnya yang sama seperti nenek Amah yang tidak tahu bahwa susu kental manus (SKM) itu tidak baik untuk dikonsumsi anak-anak.

Baca: Kabar Jungkook BTS Iklankan Merk Susu Indonesia, Sampai Produknya Diborong Fans & Sold Out

Bukannya malah sehat, tapi berdampak kepada gizi buruk pada anak-anak karena rendah protein dan tinggi gula.

Berita Rekomendasi

"Hasil kunjungan kami ke Puskesmas Tigaraksa beberapa waktu lalu, didapati 36 anak usia di bawah 5 tahun berada dalam status gizi kurang. Sebanyak 21 anak di antaranya berada pada rentang usia 1-2 tahun," ungkap komisioner Yayasan Abhipraya Insan Cendekia (YAICI) itu dalam pernyataannya tertulisnya.

Kunjungan lapangan yang dilakukan pihaknya di desa Cileleus, Tigaraksa Tangerang, menemukan dua balita penerima program pemberian makanan tambahan (PMT) dari Puskesmas Tigaraksa.

Kedua anak berusia 2 tahun itu memiliki berat badan yang hanya 7 kg. Padahal, untuk anak normal, di usia dua tahun seharusnya memiliki berat badan 14 kg untuk perempuan dan 15 kg untuk laki-laki.

Selain di Tangerang, kasus gizi buruk akibat pemberian susu kental manis juga terjadi pada korban banjir di Konawe, Sulawesi Tenggara. Dari sekian banyak korban, ada salah seorang balita perempuan berusia 3,3 tahun yang ikut berdesak-desakan di bangsal penampungan.

Dia bernama Iluh Suriani, sekilas dia nampak sehat dan sedang tertidur pulas di dalam tenda. Setelah didekati, bayi yang sudah terbaring 7 hari di pengungsian tak seperti anak lainnya.

Baca: Susu Kental Manis di Paket Bansos Tidak untuk Bayi, Ini Alasannya 

Seharusnya, sejak berusia setahun lebih, dia sudah bisa berjalan atau berlari.

Namun, hingga hari ini tulangnya masih lemah, ia juga belum mampu berceloteh menyebut nama ayah dan ibunya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas