Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wujudkan Masa Depan Anak dengan Menjaga Kualitas Pendidikan

untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, menjaga kualitas pendidikan menjadi hal penting untuk dilakukan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
zoom-in Wujudkan Masa Depan Anak dengan Menjaga Kualitas Pendidikan
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PEMBELAJARAN JARAK JAUH - Suasana pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada hari pertama pembelajaran di SMK PGRI 13 dengan video confrence lewat google meeting, Senin (20/7). Kendalanya untuk kelas XII karena biasanya semester dua sudah uji kompetensi, sehingga nanti ditunjuk siswa menjadi instruktur di kelas dan akan menjadwalkan siswa lainnya secara bergantian ke sekolah untuk melakukan praktek dan mendapat buku referensi sampai bank soal. Selain kendala praktek, PJJ juga terkendala semakin banyaknya siswa lalai hadir dalam kelas daring. Sehingga siswa yang tidak hadir nantinya akan diminta membuat resume. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

"Pelajari dan diskusikan Panduan Pembelajaran Jarak Jauh ala #SekolahLawanCorona #KerjaBarenganLawanCorona yang telah dibuktikan berhasil oleh @KampusGuruCikal dan @guru_belajar," kata Ketua Kampus Guru Cikal Bukik Setiawan.

Secara garis besar, pedoman ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, mendorong kolaborasi orangtua, guru dan murid untuk berdaya belajar dalam menghadapi situasi darurat akibat wabah virus Corona. Kedua, memastikan anak mendapatkan personalisasi pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak.

Solusi dari Kemendikbud

Sementara itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta agar setiap guru mengadopsi sistem pembelajaran guru penggerak ala Sekolah Satuan Pendidikan Kerja sama (SPK).

Kemendikbud mengatakan, satuan pendidikan yang terdapat di SPK memiliki formulasi untuk memberikan pembelajaran jarak jauh yang baik di masa pandemi seperti saat ini.

Sebagai contohnya, salah satu sekolah SPK yang terinspirasi program guru penggerak Kemendikbud adalah SD Mutiara Harapan Islamic School yang mengadopsi kurikulum dari Cambridge School. Para guru penggerak yang terdapat di sekolah tersebut diharapkan menjadi contoh bagi guru-guru yang lain dalam pembelajaran jarak jauh berbasis daring.

"Kita juga punya guru penggerak namanya, seperti nasional yang sedang digaungkan. Di sini guru-guru penggerak khusus di dalam kita. Guru penggerak harus menjadi terdepan yang menjadi contoh untuk guru yang lain dalam bidang digitalisasi pendidikan," ujar Kepala Sekolah SD Mutiara Harapan Islamic School Jamaluddin.

Berita Rekomendasi

Jamaluddin menjelaskan, dalam pembelajaran jarak jauh, sekolah tersebut begitu memaksimalkan perangkat daring, seperti Google Classroom, G-Meet, hingga Zoom.

Selain itu, lima guru penggerak yang terdapat di sekolah tersebut juga memanfaatkan media sosial untuk memberikan pengaruh positif kepada guru lainnya.

"Media sosial itu suatu yang mereka sudah bisa dimaksimalkan lagi bukan hanya untuk posting status. Pengaruhnya itu memang mereka itu lebih kepada menunjukkan ke yang lain," kata Jamaluddin.

Jamaluddin mengatakan sistem guru penggerak ini memberikan manfaat yang signifikan kepada siswa kelas 4, 5, dan 6. Para siswa di level ini lebih mandiri dalam pembelajaran dan mengaplikasikan praktik terbaik atau best practice.

Sementara untuk kelas 1, 2, dan 3, terdapat tantangan dalam mengatur kelas saat pembelajaran jarak jauh.

Agar perserta didik dapat menerima ilmu yang diberikan dari pembelajaran daring, pihak SD Mutiara harapan Islamic School selalu melakukan evaluasi terhadap guru yang memberikan pembelajaran berbasis daring.

Evaluasi dilakukan dengan cara merekam proses pembelajaran daring yang dilakukan oleh setiap guru. Langkah itu dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas