Beda Penjelasan Mumtaz Rais dan Wakil Ketua KPK soal Keributan di Pesawat Garuda
Hal ini setelah putra Amien Rais, Mumtaz Rais terlibat keributan dengan Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango di dalam pesawat Garuda Indones
Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini, nama putra Amien Rais, Mumtaz Rais menjadi sorotan.
Hal ini setelah politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu terlibat keributan dengan Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango di dalam pesawat Garuda Indonesia, Rabu (13/8/2020).
Mumtaz pun akhirnya meminta maaf.
Namun, terdapat versi yang berbeda antara penjelasan Mumtaz dan Nawawi.
Berikut rangkumannya sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Minggu (16/8/2020):
1. Mumtaz Bantah Bentak Pramugari
Mumtaz mengatakan, perdebatan dengan Nawawi Pomolango terjadi karena kesalahpahaman.
Putra Amien Rais ini juga membantah membentak pramugari.
"Soal berita yang sudah beredar di beberapa media online mengenai isi yang mana saya ditegur lebih dari dua kali, terus saya membentak dan marah-marah, itu jelas salah," ujar Ahmad Mumtaz Rais saat dihubungi, Sabtu (15/08/2020) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Baca: Mumtaz Rais Minta Maaf Seusai Insiden di Pesawat Garuda, Akui Bukan Contoh yang Baik
Menurut Mumtaz, pembicaraan antara dirinya dan awak kabin pesawat berjalan dengan baik.
Para awak kabin bersikap sopan kepadanya. Ia pun mengapresiasi sikap pramugari itu.
"Jadi tidak ada itu marah-marah antara saya dengan awak kabin. Memang ada kesalahpahaman antara Bapak Nawawi sama saya, jadi ini personal antara penumpang dengan penumpang, kebetulan memang persoalan telepon itu," ungkapnya.
Mumtaz menjelaskan, pramugari mendatanginya yang sedang menelepon saat pesawat sedang mengisi bahan bakar, bukan boarding.
Pramugari itu menyarankan Mumtaz pindah ke bagian depan agar mendapatkan sinyal yang lebih baik.