Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Lilik Tak Dibelikan Ayah Gesper Mahal Saat SMA, Jakob Oetama: 'Kenapa Beli yang Semahal Itu?

Jakob Oetama selalu menyatakan kepada anak-anaknya, dirinya hanya seorang pekerja, bukan pemilik di Kompas Gramedia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Cerita Lilik Tak Dibelikan Ayah Gesper Mahal Saat SMA, Jakob Oetama: 'Kenapa Beli yang Semahal Itu?
Tribunnews/Irwan Rismawan
Keluarga dan kerabat menaburkan bunga di makam Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama usai upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020). Jakob Oetama dimakamkan dengan prosesi kenegaraan di TMP Kalibata yang dipimpin oleh Inspektur Upacara Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Di depan pengiring jenazah, dua anggota TNI membawa foto almarhum Jakob Oetama dan salib berhias bunga.

Kemudian dengan diiringi pukulan snare drum, peti jenazah Jakob Oetama dibawa menuju mobil jenazah. Pihak keluarga beriringan mengikuti di belakang peti jenazah.

Anggota TNI membawa peti jenazah pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama pada upacara penyerahan jenazah ke negara, di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Jakob Oetama dimakamkan di TMP Kalibata secara militer karena memiliki Bintang Mahaputra yang diserahkan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1973. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Anggota TNI membawa peti jenazah pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama pada upacara penyerahan jenazah ke negara, di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Jakob Oetama dimakamkan di TMP Kalibata secara militer karena memiliki Bintang Mahaputra yang diserahkan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1973. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam proses pemakaman tokoh pers senior sekaligus pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama.

Bermasker putih dan berseragam resmi kenegaraan, Kalla memberikan penghormatan terakhir untuk kawan baiknya itu. Dia lalu menguruk tanah secara simbolis ke peti mati Jakob, kemudian disusul pihak keluarga.

Selesai pemakaman, JK menabur bunga di atas tanah tempat Jakob beristirahat untuk selamanya.

"Semua tahu bahwa beliau ini adalah tokoh media yang hebat, yang menjadikan media ini pemersatu dan juga meluruskan sesuatu dengan sopan, dan juga seorang entrepreuner, budayawan, yang berhasil mempekerjakan puluhan ribu orang," kata JK.

JK memahami bahwa semua pihak merasa kehilangan akan tokoh bangsa yang mempunyai modal yang besar untuk persatuan bangsa.

Baca: Sosok Jakob Oetama Diungkap Pastor Ini, Kekayaan Bukan Target, Gelisah Jika Karyawan Belum Sejahtera

Berita Rekomendasi

"Sikapnya kepada bangsa ini walaupun mengoreksi, tapi dengan sopan dengan cara yang mencari solusi tidak hantam, melainkan mencari solusi," katanya.

JK menceritakan bagaimana kedekatan antara dirinya dan Jakob. Ketika diundang diskusi, Jakob selalu mengajak dirinya.

"Seperti diskusi ekonomi kewilayahan, pasti saya diundangnya langsung dan kita selalu teratur berdiskusi, di rumah atau di tempat lain," ujarnya.

Kalla berpesan agar insan pers yang lebih muda mempelajari dan mengikuti jejak Jakob, walaupun mengoreksi ataupun meluruskan, tetap dengan cara yang sopan.

"Dia tidak melihatnya dari sisi yang negatif, tapi melihat bagaimana hal-hal yang sulit tetap kita mengarah pada kemajuan," ujarnya.

Penggemar Soto dan Peyek

Jakob Oetama merupakan penggemar kuliner khas Indonesia. Ia sangat menyukai Soto dan Peyek Kacang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas