Berpidato Perdana di Sidang Umum PBB, Jokowi Sayangkan Adanya Rivalitas Penanganan Covid-19 di Dunia
Presiden Jokowi menyayangkan adanya rivalitas penanganan Covid-19 dalam pidatonya di Sidang Umum PBB.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Bahkan, virus corona ini tidak mengenal batas negara, sehingga tak ada yang aman mendahului yang lain.
Oleh sebab itu, Jokowi menekankan perlunya saling bahu-membahu dalam penanganan Covid-19 ini.
"Jika perpecahan dan rivalitas terus terjadi, maka saya khawatir pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah atau bahkan akan sirna."
"Dunia yang damai, stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan," tegas Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Presiden meminta semua negara disetarakan mendapat vaksin Covid-19
Selain itu, Presiden juga menyoroti mengenai kesetaraan semua negara mendapatkan vaksin Covid-19 yang aman.
Sebab, menurutnya, vaksin akan menjadi 'game changer' dalam perang melawan pandemi ini.
"Vaksin akan menjadi game changer dalam perang melawan pandemi."
"Kita harus bekerja sama untuk memastikan, bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau," ujarnya.
Presiden pun mengajak agar kerja sama dunia dalam penanganan Covid-19 harus diperkuat.
"Untuk jangka panjang, tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus lebih diperkuat."
"Ketahanan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan kesehatan nasional, akan menjadi penentu masa depan dunia," paparnya.
Baca: Pesan Jokowi pada Sidang Umum PBB di Masa Pandemi, Minta Semua Negara Dapat Akses Setara soal Vaksin
Di sisi lain, Presiden juga menyinggung soal aktifitas perekonomian dunia yang harus diimbangi dengan kesehatan warganya.
Ia pun menyerukan agar semua negara bisa berkomitmen bersama dalam satu tujuan melawan pandemi.