Cerita TKI Jalan Kaki dari Malaysia ke Indonesia Melewati Hutan Belantara Kalimantan
Syamsuddin nekat berjalan kaki melewati hutan belantara di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia karena kecewa merasa ditipu saat kerja di negeri jira
Editor: Hasanudin Aco
Karenanya, saat sadar jadi korban penipuan di Malaysia, dia nekat jalan kaki menembus hutan demi bisa kembali di Krayan.
Diceritakan Nursiah, saat memutuskan jalan kaki menembus Hutan Krayan jadi perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, sang suami hanya berbekal satu botol besar air mineral, garam, dan vetsin.
Saat lapar, Syamsuddin hanya menaburkan garam atau vetsin ke lidahnya, kemudian meminum air yang dibawanya.
Dia tidak menemukan tanaman buah atau hewan yang bisa dimakan saat menyusuri kedalaman Hutan Krayan.
"Jadi dia rasa-rasa saja itu garam dan vetsin. Nah, hanya itu saja dia bawa bekal, tidak ada dia bilang jumpa pohon buah, hewan juga tidak ada dijumpa selama jalan kaki berapa malam itu," ujarnya.
Berdasarkan cerita Syamsuddin melalui telepon kepada sang istri, suasana Hutan Krayan masih terbilang asri, masih banyak hewan buas, seperti beruang, babi hutan, dan binatang khas Kalimantan yang menghuni hutan tersebut.
Syamsuddin mengaku sering mendengar suara binatang buas, tetapi tidak pernah sekali pun melihat keberadaan mereka.
Hal tersebut diyakini Nursiah karena sang suami tidak pernah meninggalkan ibadah meski terus saja berjalan kaki di tengah hutan.
"Memang dari dulu dia (Syamsuddin) tidak pernah itu yang namanya tinggalkan salat, selalu dia bangun malam tahajud, itu juga yang dia cerita. Kenapa jelas sekali banyak suara binatang buas, tapi tidak ada sedikit pun sentuh dia, biar di hutan, tahajud dia selalunya," katanya.
Cerita Nursiah juga dibenarkan salah satu anaknya, Suryaningsih.
Keluarga mereka berusaha rajin menjalankan shalat tahajud meminta agar ayah mereka ditemukan dalam keadaan selamat.
Jika memang takdir bapak mereka hanya sampai di situ, lima anak Syamsuddin memohon dalam salat mereka agar Tuhan menunjukkan keadaan ayahnya melalui mimpi saat mereka terlelap tidur.
"Kami terus berdoa memohon keselamatan bapak. Kami tidak pernah putus setiap hari menghubungi nomor bapak, mencari di media sosial, dan terus bertanya ke pos SAR," katanya.
Syamsuddin dikenal keluarga sebagai ayah yang bertanggung jawab.