Gelombang Demo di Indonesia Berlangsung Anarkis, Berikut Aksi-aksi Unjuk Rasa di SejumlahDaerah
Aksi anarkis demo menolak UU Cipta Kerja tidak terjadi di Jakarta saja, di sejumlah kota di Indonesia juga terjadi.
Penulis: Hendra Gunawan
Sejumlah toko memilih tutup lebih awal dan memadamkan lampu.
Hanya tampak sejumlah orang yang berdiri di tengah jalan sambil melemparkan berbagai benda seperti batu, botol kaca, kayu, hingga petasan juga benda menyerupai bom molotov ke arah kumpulan petugas kepolisian yang berlindung di balik tameng.
Mendapat serangan seperti itu, petugas pun tidak tinggal diam.
Beberapa kali petugas pun menembakkan gas air mata guna memukul mundur peserta aksi.
5. Medan
Mobil polisi dibakar massa saat aksi demonstrasi Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, di Jalan Sekip, Kota Medan, Kamis (8/10/2020).
Mobil tersebut terbakar habis tepat di tengah Jalan Sekip.
Menurut informasi dari warga, aparat kepolisian sempat turun dari mobil.
"Tadi sempat dipaksa untuk turun," kata seorang warga bernama Dimas Seno.
Dirinya tidak mengetahui secara jelas, terbakarnya satu unit mobil polisi tersebut dilakukan massa dari mahasiswa atau buruh.
"Kalau dari mana saya tidak tau, yang jelas itu orang demo yang bakar," ucapnya.
Setelah mengetahui adanya peristiwa ini, aparat kepolisian langsung turun ke lokasi untuk memadamkan api tersebut.
Akses jalan tersebut juga mengalami kemacetan karena adanya insiden ini.
Aparat kepolisian juga turut mengamankan lokasi, agar tidak terjadi kemacetan.
6. Palembang
Hingga malam ini Kamis (8/10) sekitar pukul 19.35 WIB, kembali tim gabungan Polrestabes Palembang mengamankan kembali 25 orang yang ikut aksi unjuk rasa yang berujung anarkis di depan kantor DPRD Provinsi Sumsel.
Total semua diamankan Kamis (8/10) menjadi 350 remaja, semuanya diangkut menggunakan mobil taktis Jatanras Polda Sumsel menuju Polrestabes Palembang.
Dua diantara yang ikut diamankan, karena melakukan tindakan anarkis dengan melempari petugas dan mobil milik petugas dilokasi demo.
Dari keterangan MD (16) dan temannya FH (16) pelajar SMA terpaksa diamankan karena melakukan aksi pelemparan menggunakan batu dan kayu kearah petugas dan mobil petugas.
"Aku mabet mobil yang nyiram banyu itu pak, pakek batu," ungkap MD.
Awalnya bertemu teman lalu diajak ikut demo.
"Diajak kawan ketemuan di warung dekat rumah di talang kelapa, kalu tau ditangkap polisi aku dak galak ikut, idak dibayar ikut demo ini," katanya menyesal.
Sedangkan, FH (16) mengakui ikut melempar mobil petugas kepolisian sma, "kami nak kewarung ketemu rombongan mahasiswa, lali diajak ikut demo untuk masa depan Kito, mabet kayu dan batu, ambek dilokasi," kata FH.
Kapolresta Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji melalui Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono membenarkan ada 2 remaja diamankan terkait pelemparan.
"Keduanya sudah diamankan dan diperiksa di unit Ranmor," kata Nuryono.
7. Makassar.
Sebanyak 73 orang pengunjuk rasa ditangkap pihak kepolisian, Kamis (8/10/2020) malam.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam saat meninjau titik aksi yang berada di Jl Urip Sumiharjo.
"Ini sebenarnya sudah bercampur dengan pihak-pihak yang lain. Kita bisa katakan ini adalah dari massa anarko yang memancing kericuhan tadi," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya telah mengamankan 73 orang pada saat dilakukan pendorongan atau penyisiran.
"Massa yang kita amankan saat ini akan dilakukan rapid dan tes urin. Jika hasil rapid reaktif nanti kita akan swab sesuai protokol kesehatan," kata Merdisyam.
Sedangakan bagi tes urinnya positif, kata dia, akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Ada 3 korban dari pihak kepolisian anggota kena busur tadi dan terkena lemparan tapi kondisinya sudah baik," pungkasnya.
Pantauan tribun-timur.com sekira pukul 21 15 Wita, polisi kembali menangkap sejumlah orang. Namun belum diketahui berapa banyak pasti yang ditangakap.
Saat ini mereka dibawa ke Mapolrestabes Makassar guna proses lebih lanjut. (Tribun Jogja/tribunjabar/surya/sriwijayapost/tribuntimur/tribunjateng)