TRIBUNNEWS.COM- Tanggal 28 Oktober tidak hanya bermakna untuk Bangsa Indonesia.

Lantaran di tanggal 28 Oktober 1928, ikrar Sumpah Pemuda tercetus yang menjadi semangat kaum pemuda untuk bersatu.

Di tanggal tersebut, juga berarti bagi orang-orang terkenal di bawah ini.

Sebut saja KH Maimun Zubair alias Mbah Moen hingga pendiri perusahan microsoft, Bill Gates lahir di tanggal 28 Oktober.

Baca juga: Sumpah Pemuda Diperingati 28 Oktober 2020, Ini Isi Teks, Sejarah & Nilai-nilai Penting Sumpah Pemuda

Berikut ulasan dari Tribunnews dari berbagai sumber tentang lima tokoh yang lahir di tanggal 28 Oktober.

1. Bill Gates

Dikutip dari laman biography.com , Bill Gates lahir pada 28 Oktober 1955 di di Seattle, Washington, Amerika Serikat.

Bill Gates adalah putra dari pasangan William H. Gates Sr. dan Mary Maxwell Gates.

Gates kecil tumbuh dalam keluarga kelas menengah ke atas bersama kakak perempuannya, Kristianne, dan adik perempuannya, Libby.

Masa kecilnya, Gates merupakan seorang kutu buku menghabiskan berjam-jam meneliti buku referensi seperti ensiklopedia.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Berikut Isi Naskah dan Makna Logo Hari Sumpah Pemuda ke-92 Tahun 2020

Pertemuan mantan orang terkaya di dunia ini dengan komputer bermula saat dirinya bersekolah di Lakeside School pada usia 13 tahun.

Di tahun 1973, Gates lulus dari Lakeside School dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Harvard pada musim gugur 1973.

Ia awalnya berpikir untuk berkarir di bidang hukum.

Namun Gates lebih memilih untuk membangun Microsoft bersama rekan kerjanya Paul Allen.

Pada tahun 1975, Gates dan Allen membentuk Micro-Soft, perpaduan mikro-komputer dan perangkat lunak.

Produk pertama perusahaan adalah perangkat lunak BASIC yang dijalankan pada komputer Altair.

Lewat perusahaan Microsoft ini, Gates pernah mencatatkan namanya sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan 105,7 miliar USD.

Baca juga: Isi Teks Sumpah Pemuda dan Sejarah Singkatnya, Ini Makna Logo Hari Sumpah Pemuda ke-92 Tahun 2020

2. Julia Roberts

Dirangkum dari biography.com perempuan bernama lengkap Julia Fiona Roberts lahir pada 28 Oktober 1967 di Smyrna, Georgia.

Dirinya merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dan dikelilingi oleh orang-orang kreatif.

Awalnya, Roberts ingin menjadi dokter hewan, tetapi ia meninggalkan mimpi ini ketika menyadari dirinya lemah dalam ilmu eksak.

Setelah lulus dari sekolah menengah pada tahun 1985, Roberts pindah ke Kota New York untuk tinggal bersama saudaranya, Lisa Eric Roberts untuk mengejar karier akting.

Baca juga: Sumpah Pemuda Diperingati 28 Oktober, Ini Isi Teks, Makna dan Sejarah Sumpah Pemuda

Di New York, Roberts juga bergabung dengan bisnis keluarga.

Dirinya mendapatkan debut pertamanya sebagai bintang tamu di serial televisi Crime Story (1986-1988).

Dia benar-benar menarik perhatian publik kala itu.

Tahun berikutnya, Roberts memperkuat statusnya sebagai bintang yang sedang naik daun di Steel Magnolias tahun 1989.

Karir Roberts terus merangkak naik dengan membintangi sejumlah serial televisi, pemain film, hingga produser eksekutif.

Baca juga: Link Download Logo Hari Sumpah Pemuda ke-92 Tahun 2020, Berikut Pedoman Resmi Penggunaan Logo

Tahun 2018, Roberts membintangi acara Homecoming.

Ini membuatnya mendapatkan nominasi Golden Globe untuk penampilan terbaik oleh aktris dalam serial televisi.

3. Mahmoud Ahmadinejad

Dikutip dari laman Kompas.com, Mahmoud Ahmadinejad lahir dengan nama Mahmoud Saborjhian pada 28 Oktober 1956 di desa Aradan, dekat Garmsar, Iran.

Dia adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Ahmad Saborjhian berprofesi sebagi seorang pandai besi.

Saat keluarganya hijrah dari Aradan ke Teheran pada 1957, Ahmad mengganti nama keluarganya menjadi Ahmadinejad.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda 2020: Berikut Sejarah dan Logonya dari Kemenpora

Ahmadinejad menghabiskan masa kecil dan remajanya di Teheran

Kemudian melanjutkan pendidikan tingginya mempelajari teknik sipil di Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) pada 1976.

Ahmadinejad mulai mengabdi di pemerintahan setelah dia ditunjuk sebagai gubernur di kota Maku dan Khoy, di Provinsi Azerbaijan Barat.

Pada 1993, dia dipercaya menjadi penasihat di kementerian kebudayaan dan pendidikan tinggi.

Selanjutnya di tahun 2005, Ahmadinejad mencalonkan diri dalam pemilihan presiden dengan dukungan penuh dari para pemimpin konservatif.

Baca juga: Tegas, Ganjar Minta Pengelola Wisata Membatasi Pengunjung Jika Tidak Tempat Wisata Akan Ditutup

Ahmadinejad menempatkan dirinya sebagai calon presiden yang sederhana dan merakyat.

Dirinya memenangkan pemilihan dengan hasil telak dan meraih 17 juta suara dari total 27 juta suara.

Dia dilantik menjadi presiden pada 3 Agustus 2005 oleh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Sebagai presiden, Ahmadinejad tetap menampilkan dirinya sebagai presiden yang merakyat.

4. Ganjar Pranowo

Dirangkum jatengprov.go.id, pria berumur 50 tahun ini lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tanggal 28 Oktober 1968.

Ganjar lahir dari ayah bernama S.Pamudji dan ibu bernama Sri Suparni.

Dirinya merupakan anak kelima dari enam bersaudara.

Sejak SD, Ganjar sudah memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan selalu terpilihnya Ganjar menjadi ketua kelas.

Selepas sekolah di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, politisi partai PDI Perjuangan ini melanjutkan studinya di Universitas Gadjah Mada.

Sedangkan karir politiknya dimulai saat dirinya terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.

Dirinya masuk dalam komisi IV yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.

Di tahun 2013, berpasangan dengan Heru Sudjatmoko, Ganjar berhasil meraih suara 48,82 persen dalam Pemilihan Umum Gubernur Jawa Tengah.

Baca juga: Isi Teks Sumpah Pemuda dan Sejarah Singkatnya, Ini Makna Logo Hari Sumpah Pemuda ke-92 Tahun 2020

5. KH Maimun Zubair

Dirangkum Tribunnewswiki, Kyai Haji Maimun Zubair lahir di Rembang, Jawa Tengah di tanggal 28 Oktober 1928.

Di usia 21 tahun, KH Maimun Zubair menuntut ilmu ke Mekkah.

KH Maimun Zubair menimba ilmu dari ulama-ulama ternama seperti Sayyid Alawi bin Abbas Al Maliki, Syekh Al-Imam Hasan Al-Masysyath, Sayyid Amin Al-Quthbi, Syekh Yasin bin Isa Al- Fadani dan Syekh Abdul Qodir Almandily.

Kembali dari Mekkah, KH Maimun Zubair kembali menuntut pada ulama-ulama besar di tanah Jawa saat itu.

Ia merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.

Baca juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Ketua MPR: Era Kolaborasi Harus Dikedepankan

Selain dikenal sebagai seorang ulama, KH Maimun Zubair juga politikus Indonesia.

Di dunia politik, KH Maimoen Zubair menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga ia meninggal dunia pada 6 Agustus 2019.

Maimun Zubair pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun.

Setelah berakhirnya masa tugas, KH Maimun Zubair mulai berkonsentrasi mengurus pondok pesantrennya.

Meski fokus mengurus pesantren, tenaga dan pikirannya masih dibutuhkan oleh negara sehingga ia diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah selama tiga periode.

Mbah Moen sapaan akrab KH Maimun Zubair wafat setelah melaksanakan salat Subuh, tepatnya pukul 04.30 waktu setempat di rumah sakit An-Nur Mekkah.

Mbah Moen dimakamkan di Ma'la, Mekkah.

Makamnya berdekatan dengan makam guru beliau, Sayid Alawi al-Maliki al-Hasani dan makam istri Rasulullah SAW, Sayyidah Khadijah. 

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Agni Vidya Perdana)