Soal Peristiwa di Kota Nice, Jokowi: Indonesia Mengecam Keras Pernyataan Presiden Prancis Macron
Jokowi menyatakan Indonesia mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan peristiwa aksi teror di Kota Nice, Prancis.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Garudea Prabawati
Kemudian, mayat pria yang merupakan staf gereja berusia 55 tahun ditemukan di dekat basilika, tenggorokannya juga digorok.
Korban lain yang diidentifikasi berusia 44 tahun, melarikan diri dari gereja ke restoran terdekat.
Tak lama kemudian, wanita itu meninggal karena mendapat beberapa luka tusuk.
Penyerang ditembak dan dilukai oleh polisi yang tiba dengan cepat ke tempat kejadian.
Video yang diakses AFP menunjukkan penyerang dipukuli sekira enam kali oleh aparat berwajib.
Baca juga: Jokowi : Indonesia Mengecam Keras Peryataan Presiden Prancis Emmanuel Macron
Baca juga: 4 Hal yang Diketahui tentang Serangan Pisau di Gereja Nice, Prancis
Identitas Tersangka
Diketahui, tersangka merupakan warga Tunisia berusia 21 tahun.
Narasumber resmi mengatakan kepada AFP, penyerang itu baru tiba di Prancis awal bulan ini setelah mengunjungi Eropa dengan kapal migran melalui Pulau Lampedusa, Italia pada akhir September.
Tersangka penusukan menyebut dirinya "Brahim", kata narasumber tersebut.
Ketika dia diamankan, penyerang mengaku sebagai Brahim Aoussaoui.
Identitas Korban
Pria yang meninggal itu merupakan ayah berusia 45 tahun.
Menurut Canon Philoppe Aso tokoh agama senior di gereja, kepergian pria tersebut meninggalkan dua gadis yang melayani sebagai Sakristan di basilika.
Korban pertama, wanita berusia 60 tahun, wanita lain yang meninggal adalah seorang ibu berusia 40-an.