Sambut Baik Kehadiran Partai Ummat dan Masyumi, PKS : Bisa Jadi Teman Mengontrol Pemerintah
HNW mengharapkan Partai Ummat dan Partai Masyumi dapat menjadi teman PKS dalam mengontrol kebijakan pemerintah agar tak melenceng.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyambut baik kehadiran partai-partai politik islam baru, seperti Partai Ummat yang didirikan Amien Rais hingga Partai Masyumi yang bangkit kembali dan baru saja dideklarasikan hari ini.
"PKS menyambut baik berdirinya Partai Ummat, selamat dan kami sampaikan welcome. Begitu juga dengan Partai Masyumi reborn, kami sampaikan selamat dan kami menghormati sikap daripada tokoh-tokoh ini karena itu memang bagian daripada hak konstitusional yang diberikan UUD untuk bebas berserikat dan berkumpul, tentulah beliau yang sangat senior sudah mempertimbangkan segalanya," ujar HNW, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (7/11/2020).
HNW juga mengatakan PKS sendiri memang memerlukan lebih banyak 'teman' dalam mengkritisi pemerintah.
Selama ini, PKS dikenal sebagai partai yang menjadi oposisi pemerintah seorang diri.
Karenanya, HNW mengharapkan Partai Ummat dan Partai Masyumi dapat menjadi teman PKS dalam mengontrol kebijakan pemerintah agar tak melenceng.
Baca juga: Amien Rais : Kalau Masyumi Lebih Besar, Partai Ummat Saya Bubarkan dan Ikut Masyumi
Baca juga: Di Hari Ulang Tahun ke-75, Partai Masyumi Resmi Aktif Kembali
"Kami sangat berharap sebagaimana dengan tujuan Partai Ummat dan Partai Masyumi, nanti juga bisa menjadi teman PKS di dalam mengontrol perjalanan reformasi, demokrasi, hingga mengontrol pemerintah agar tidak keluar dari cita-cita proklamasi, supaya kemudian semuanya berjalan dengan koridor demokrasi, hukum, keinginan rakyat," ungkapnya.
Wakil Ketua MPR RI tersebut juga menyinggung bahwa partai oposisi hanya memiliki jumlah yang sangat kecil di parlemen untuk mengkritisi pemerintah.
Maka kehadiran Partai Ummat dan Partai Masyumi, diharapkan pula oleh PKS untuk melakukan kerja oposisi di luar parlemen yang ada.
"Kami kan PKS disebut sebagai oposisi. Nah di DPR tentu jumlahnya sangat kecil dibanding partai koalisi pemerintah, makanya kami memerlukan dan membutuhkan banyak teman untuk melakukan kerja-kerja oposisi dari luar parlemen, seperti Partai Ummat dan Partai Masyumi," tandasnya.