Tak Sabar Tunggu Sopir Ambulans di Toilet, Keluarga Bawa Pulang Jenazah Naik Taksi Online
Dipicu oleh sopir ambulans yang dinilai terlalu lama berada di kamar mandi, satu keluarga di Medan nekat membawa pulang jenazah naik taksi online.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dipicu oleh sopir ambulans yang dinilai terlalu lama berada di kamar mandi, satu keluarga pasien sebuah rumah sakit di Medan nekat membawa pulang jenazah naik taksi online.
Peristiwa ini menjadi perbincangan ramai warga Kota Medan lantaran rekaman videonya yang di-share di media sosial sempat viral.
Video yang berdurasi 46 detik tersebut viral di media sosial menunjukkan tangis keluarga yang jenazahnya tidak dibawa oleh pihak rumah sakit.
Keluarga pasien, Ilham menjelaskan pihaknya sudah selesai mengurus berkas untuk pembayaran ambulans senilai Rp 250 ribu sejak pukul 07.00 pagi WIB.
"Jadi awalnya seperti ini, ibu saya ini sudah dinyatakan meninggal sejak pukul 6 pagi oleh pihak RS Mitra Sejati.
Baca juga: Awal Mula Jenazah Bocah Dibonceng Motor, Dinkes Kabupaten Bogor Tegur dan Panggil Pihak RS
"Semua masalah pembayaran sudah selesai, sampai jam 7 pagi. Kita juga sudah membayar untuk ambulans nya juga," tuturnya saat diwawancarai tribunmedan.id, Kamis (26/11/2020) di rumah duka Jalan Eka Sama, Medan Johor.
Baca juga: Jenazah Kiai Madura Masih Utuh dan Wangi Padahal Sudah 3 Tahun Dikubur, Begini Sosoknya Saat Hidup
Namun, ia menyebutkan hingga pukul 10.00 WIB tidak ada satupun ambulans yang membawa jenazah almarhum.
"Tapi sampai jam 10 pagi itu tidak ada sama sekali ambulans yang ada, alasan mereka supirnya tidak ada di tempat," tuturnya.
Hingga akhirnya Ilham menjelaskan keluarganya memutuskan membawa jenazah dengan menggunakan moda transportasi online.
Baca juga: Kisah Pilu Mempelai Pria di Gowa, Pakai Baju Pengantin Peluk Jenazah Ibu yang Meninggal Jelang Akad
Baca juga: Mayat Bayi Perempuan Ditemukan Dalam Kantong Plastik, Diduga Meninggal saat Dilahirkan Lalu Dibuang
"Jadi dengan berat hati saya ambil sikap, karena itu sudah 3 jam di rumah sakit. Akhirnya kita ambil sikap, kita carter grab dan syukurnya pihak grab tadi mau untuk membawa jenazah ibu kami tadi," tuturnya.
Ia menyebutkan keluarga korban sangat kecewa karena almarhum seharusnya sudah dikebumikan pada saat Dzuhur, namun akibat kejadian tersebut harus dikebumikan pada Ashar.
Bahkan, Ilham menjelaskan pihak Rumah Sakit Mitra Sejati tidak ada yang menemui mereka padahal sudah teriak-teriak meminta tolong.
"Karena awalnya kita Zuhur sudah mau kita kebumikan tapi karena kejadian tadi, jadinya Asar kita kebumikan."