Abu Bakar Baasyir Dirawat di RSCM Setelah Demam Tinggi, Bukan karena Terpapar Covid-19
Kepala Lapas Gunung Sindur Mujiarto yang dikonfirmasi mengenai kemungkinan Abu Bakar Baasyir terpapar covid 19, ia menyebut tidak mungkin.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir mendadak mengalami demam tinggi. Ia pun kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Abdul Aris mengatakan pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jateng itu masuk ke ruang perawatan RSCM sejak 24 November 2020.
"Ya (dirawat di RSCM) tanggal 24 November yang bersangkutan kesehatannya ngedrop demam tinggi, nyeri kepala, radang," ujar Aris saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020).
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Rika Aprianti mengatakan, Abu Bakar Baasyir mendapat pengawalan dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan Korps Brigade Mobil Polri selama di RSCM.
"Dengan pengawalan dari pihak Lapas Gunung Sindur sendiri maupun Densus dan juga Brimob," kata Rika.
Baasyir merupakan pendiri Jemaah Islamiyah dan pernah terkait berbagai aksi terorisme di Indonesia, salah satunya terlibat bom Bali dan bom Hotel JW Marriot pada 2004.
Pada 2011 Baasyir divonis 15 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pemerintahan Joko Widodo sempat berencana ingin membebaskan Baasyir dengan status pembebasan bersyarat yang salah satu syaratnya Baasyir harus berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.
Tim Pengacara Muslim (TPM) menyatakan Abu Bakar Baasyir lebih menginginkan mendapat remisi yang besar ketimbang dibebaskan secara bersyarat.
Baasyir menjalani masa tahanan di Lapas Gunung Sindur.
Pantauan di RSCM, Salemba, Jakarta Pusat tidak ada satu pun mobil tim densus 88 Mabes Polri yang terparkir di halaman rumah sakit.
Di sana hanya ada satu mobil polisi Tim Sus Viper yang terlihat.
Baca juga: Ajukan Syarat Rekonsiliasi, Rizieq: Bebaskan Dulu Ustaz Abu Bakar Baasyir dan Habib Bahar bin Smith
Mobil itu terparkir di sisi kanan Gedung RSCM Kencana. Di dalam mobil itu, tak ada satu pun orang.
Penjagaan rumah sakit terpantau biasa saja, yakni hanya dijaga sekuriti yang hanya memeriksa suhu tubuh para pengunjung.
Demikian juga saat memasuki ruang gedung A RSCM tempat ruang perawatan, tidak ada penjagaan khusus dari Densus 88 atau polisi.
Di setiap lantai ruang perawatan juga tidak ditemukan aparat Densus 88 atau polisi berjaga.
Total ada delapan lantai yang disambangi untuk memeriksa keberadaan ruang perawatan Abu Bakar Baasyir. Namun, tidak ada satupun terlihat penjagaan ketat di kedelapan lantai tersebut.
Termasuk, di lantai 3 yang merupakan ruang rawat inap VIP dan VVIP, di sana tidak terlihat polisi berpakaian preman atau seragam menjaga ruangan.
Juga petugas keamanan rumah sakit tidak terlihat di setiap lantai gedung perawatan tersebut.
Putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim mengatakan bahwa dia sudah menjenguk sang ayah ke RSCM kemarin (Kamis). Namun ia enggan menjelaskan kondisi Abu Bakar Baasyir.
"Sakitnya seperti biasa, karena faktor usia. Untuk detailnya silakan tanya tim dokter saja," ucapnya.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur Mujiarto yang dikonfirmasi mengenai kemungkinan Abu Bakar Baasyir terpapar covid 19, ia menyebut tidak mungkin.
Baca juga: Gayus Tambunan dan Abu Bakar Baasyir Dapat Remisi Idul Fitri di Lapas Gunung Sindur Bogor
Sebab, kata dia Baasyir dirawat di sel seorang diri.
Mujiarto juga menceritakan kondisi Baasyir.
Menurutnya memang kondisi kesehatan Pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia itu sering dibawa ke rumah sakit karena penyakit komplikasi yang dideritanya.
"Dulu sempat sakit keras, sampai kakinya bengkak-bengkak. Maklum dia juga kan sudah tua, 80 tahun lebih," kata Mujiarto.(Tribun Network/des/ham/wly)