Luka Tembak di Dada, FPI Merasa Janggal: Itu Titik Mematikan, Bukan Tembakan Tak Disengaja
Sekretaris Umum FPI Munarman mengaku janggal atas penembakan polisi yang mengarah ke dada anggota laskarnya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menanggapi kematian enam anggota laskar FPI dengan penuh kejanggalan.
Ia menemukan semua korban yang tewas tertembak anggota kepolisian memiliki luka tembak di sekitar jantung.
Padahal, menurut Munarwan, area tersebut merupakan titik mematikan pada tubuh manusia.
Baca juga: Detik-detik Suara Laskar FPI Sebelum Tewas Terekam, Ada Tangisan Keras hingga Rintih Kesakitan
Ia pun berharap penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap kejanggalan tewasnya enam anggota FPI ini.
"Hal-hal yang perlu diselidiki, dari fakta saja yaitu luka tembak yang terarah semua ke jantung."
"Itu titik mematikan, bukan tembakan tidak sengaja, semuanya ada di jantung," kata Munarman, dikutip dari tayangan Maja Najwa, Kamis (17/12/2020).
Selain itu, pengawalan ketat yang dilakukan anggota laskar kepada pimpinan FPI Rizieq Shihab bukan tanpa sebab.
Sejak kepulangannya ke Indonesia, Munarman menuturkan, kediaman Rizieq Shihab kerap kali dipantau oleh oknum tidak dikenal.
Menurutnya, oknum tersebut dapat memantau selama 24 jam di tiga titik lokasi yang berbeda, yakni lokasi kediaman Rizieq Shihab di Petamburan, Sentul hingga Megamendung.
Baca juga: Soal Bukti Senjata Api, Munarman FPI: Itu Pistol Mahal Rp 20 Juta, Laskar Kita Nggak Mampu Beli
"Sebetulnya sejak kepulangan Habib Rizieq, memang sudah ada pemantauan dan penguntuntitan."
"Pihak yang menguntit ini memiliki kemampuan 24 jam dan memonitor di 3 titik tempat tinggal Habib Rizieq," katanya.
Untuk itu, di malam tewasnya enam laskar FPI, mereka tidak mengira mobil yang mengikuti rombongan Rizieq Shihab merupakan tugas aparat kepolisian.
Pasalnya, tugas laskar FPI di malam itu hanya ingin menjaga keselamatan Rizieq Shihab dari ancaman bahaya.
"Karena itu laskar kita tidak memperkirakan yang menguntit Habib Rizieq pada Senin (6/12/2020) malam itu aparat hukum," tutur Munarman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.