Budi Gunadi Sarjana Nuklir yang Jadi Menkes? Sempat Dipertanyakan, Tapi Bukan Orang Sembarangan
Namun ia juga menyebutkan kemungkinan lainnya yakni ketidakpercayaan Jokowi pada jajaran di lingkup kementerian tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
"Saya tunggu gebrakan menkes baru ini. Kalau perlu, ganti kebijakan menteri sebelumnya, atas dasar data-data lapangan yang sahih," ungkap Zubairi.
Baginya, harapan penanganan pandemi Covid-19 menjadi lebih baik pada menkes baru pilihan Presiden Joko Widodo itu haruslah ada.
Selain itu, ia mengingatkan pekerjaan rumah lainnya adalah penanganan penyakit lain seperti HIV/AIDS.
"Harapan saya besar sekali terhadap Menkes baru ini. Tantangan untuknya lumayan berat karena masalah kesehatan di Indonesia banyak banget, wabil khusus Covid-19. Semoga dia punya visi misi yang baik dan program yang jelas. Selamat bekerja Pak Menteri," harap Zubairi.
Siapa Budi Gunadi?
Sosoknya sudah tidak asing di jajaran pemerintahan Indonesia.
Saat ini Budi dipercaya menjadi Wakil Menteri (Wamen) Menteri BUMN I untuk membantu kinerja Erick Thohir.
Dikutip bumn.go.id, jabatan tersebut sudah diemban olehnya sejak tanggal 25 Oktober 2019.
Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/M Tahun 2019 tanggal 25 Oktober 2019.
Tekait background pendidikanya, Budi menyelesaikan jenjang S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988.
Ia memilih belajar di jurusan bidang fisika nuklir.
Sedangkan ilmu soal perencanaan keuangan, Budi menimbanya di Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.
Dirinya mendapatkan sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultat (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU)
Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin (https://bumn.go.id/)
Dikutip dari Kompas.com, pria kelahiran tanggal 6 Mei 1964 ini menjajaki kariernya dimulai sebagi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik yang berpusat di Tokyo, Jepang.