Budi Gunadi Sarjana Nuklir yang Jadi Menkes? Sempat Dipertanyakan, Tapi Bukan Orang Sembarangan
Namun ia juga menyebutkan kemungkinan lainnya yakni ketidakpercayaan Jokowi pada jajaran di lingkup kementerian tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Selanjutnya, Budi melanjutkan karier di IBM Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Systems Integration and Professional Services Manager hingga 1994.
Dari IBM Indonesia, Budi memutuskan pindah ke Bank Bali, yang kini dikenal sebagai Bank Permata.
Budi beberapa kali memegang sejumlah jabatan.
Jabatan-jabatan itu di antaranya sebagai General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, dan Chief General Manager Human Resources hingga 1999.
Kemudian, Budi bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Consumer Banking hingga 2004.
Selanjutnya, ia meloncat lagi ke Bank Danamon sebagai Executive Vice President Consumer Banking dan Direktur di Adira Quantum Multi Finance.
Budi kemudian bergabung ke Bank Mandiri pada 2006 hingga akhirnya menjadi Direktur Inalum.
Untuk sekarang ia menemani Erick Thohir untuk menjalankan Kementerian BUMN sebagai Wakil Menteri I.
Sedangkan Wakil Menteri II dijabat oleh Kartika Wirjoatmodjo.
Harta Kekayaan Budi
Dikutip dari laman e LHKP KPK, Budi Gunadi Sadikin rutin melaporkan LHKPN semenjak ia menjabat sebagai Direktur Micro & Reail Banking Bank Mandiri pada 2009.
Hingga saat ini, tercatat ia telah melaporkan LHKPN sebanyak lima kali.
LHKPN terbaru ia laporkan pada 31 Desember 2019 saat Budi menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
Catatan LHKPN Budi Gunadi Sadikin (e lhkpn KPK)
Dari LHKPN terakhir itu, total harta kekayaan Budi Gunadi Sadikin cukup besar yakni mencapai Rp 161,7 miliar.
Jumlah harta itu mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai contoh, harta Budi naik sebesar Rp 17,9 miliar dalam setahun.
Dari Rp 143,8 miliar pada 2018 naik menjadi Rp 161,7 miliar pada 2019.
(Tribunnews.com/Rina/Fitri)