Pengamat: Tradisi Muhammadiyah Adalah Menempati Posisi Menteri Pendidikan, Bukan Wakil
Keputusan Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Muti enolak menjadi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) layak diapresiasi.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Ia menilai bila dirinya bukan sosok yang tepat untuk mengemban amanah sebagai Wamendikbud.
Baca juga: Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Muti Tolak Jabatan Wamen: Saya Tidak Mampu Emban Amanah Berat Itu
"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," katanya.
Setelah melihat berbagai pertimbangan dan dipikirkan secara matang, akhirnya ia pun memutuskan untuk tidak bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju (KIM).
"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," katanya.
Baca juga: Profil Abdul Muti, Tokoh Muhammadiyah yang Menolak Jadi Wakil Menteri
Diketahui Presiden Joko Widodo melantik enam menteri, lima wakil menteri di Istana Negara, dan dua kepala badan, Rabu (23/12/2020).
Dalam daftar orang yang akan dilantik sempat muncul nama Abdul Muti.
Namun akhirnya, hanya ada 13 orang yang dilantik Rabu kemarin. Mereka di antaranya:
Menteri
1. Tri Rismaharini menggantikan Juliari P Batubara sebagai Menteri Sosial.
2. Sandiaga Uno menggantikan Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
3. Budi Gunadi Sadikin menggantikan dr Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan.
4. Yaqut Cholil Qoumas menggantikan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.
5. Muhammad Lutfi menggantikan Agus Suparmanto sebagai Menteri Perdagangan.
6. Sakti Wahyu Trenggono menggantikan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.