Polri Meminta Bantuan Nelayan Ikut Proses Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ-182
Polri telah meminta bantuan nelayan untuk turut membantu jika mendapatkan informasi atau temuan ketika sedang mencari ikan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan rute Jakarta-Pontianak tidak hanya melibatkan unsur TNI-Polri dan Basarnas saja. Namun, para nelayan juga dilibatkan dalam proses pencarian.
Demikian disampaikan oleh Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu.
Menurut Eko Wahyu, Polri telah meminta bantuan nelayan untuk turut membantu jika mendapatkan informasi atau temuan ketika sedang mencari ikan.
"Saya kemarin sudah menginstruksikan dan menyampaikan kepada Babinkamtibmas di Kepulauan Seribu untuk menggerakkan seluruh nelayan-nelayan," kata Eko di Kapal KN SAR Wisnu, Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021).
Eko menuturkan bantuan para nelayan hanya dibutuhkan jika menemukan adanya serpihan ataupun body part yang tampak di permukaan air.
Nantinya, informasi itu bisa disampaikan langsung ke Basarnas ataupun TNI-Polri.
"Jadi seluruh masyarakat sama di tingkat Babinkamtibmas sama-sama mencari dan membantu melakukan pencarian dan semuanya nanti akan diarahkan ke sini," pungkasnya.
Baca juga: Nggak Banyak, Ini Beberapa Kecelakaan yang Libatkan Boeing 737-500 Seperti Sriwijaya Air SJ-182
Diberitakan sebelumnya, Tim gabungan Basarnas dan relawan penyelam kembali mulai bergerak melakukan pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJY-182 yang terjatuh di sekitar pantai Kepulauan Laki dan Lancar pada Sabtu (9/1/2021) kemarin.
Berdasarkan pengamatan Tribunnews di atas kapal KN SAR Wisnu, tim gabungan itu telah menyiapkan berbagai perlengkapan menyelam sejak pukul 05.00 WIB. Setelah itu, mereka melakukan giat apel bersama TNI-Polri dan Satpol PP.
Terpantau, apel tersebut dipimpin oleh Kepala Kantor Basarnas DKI Jakarta Hendra Sudirman dan Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu. Dalam kegiatan ini, total ada 50 penyelam yang diterjunkan oleh tim gabungan SAR dan relawan.
"Total tim yang diturunkan sebanyak 50 penyelam," kata Hendra di atas kapal KN SAR Wisnu, Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021).
Hendra menuturkan penyelam itu nantinya akan menyusuri kedalaman laut sekitar 18 meter. Ia menyampaikan penyelaman akan dilakukan secara beregu dan bergantian.
"Rencananya satu tim dibatasin maksimal penyelaman di dalam air 20 menit. Kita akan lakukan terus sampai sore nanti," ujar dia.