Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Khawatir Gempa Susulan, Ratusan Warga Majene Masih Bertahan di Tempat Pengungsian

Ratusan warga Majene yang terdampak gempa bumi masih bertahan di tempat pengungsian.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Khawatir Gempa Susulan, Ratusan Warga Majene Masih Bertahan di Tempat Pengungsian
Tribun Timur/Nurhadi
Warga mengungsi setelah gempa landa Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari. Anak-anak hingga lansia mengungsi ke Bukit Tinggi Kecamatan Ulumanda. Mereka mulai kekurangan logistik. 

Jarak antara Mamuju dan lokasi gempa di wilayah Malunda, Majene, sekitar 100 kilometer.

Hotel Matos merupakan singkatan dari Maleo Town Square di Jl Yos Sudarso No 37 Mamuju, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat.

Sedangkan Kantor Gubernur Sulawesi Barat beralamat di Kompleks Perkantoran Gubernur, Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas, Kecamatan Simboro dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Sementara itu, ratusan warga Majene yang terdampak gempa bumi masih bertahan di tempat pengungsian.

Mereka terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi dan jauh dari bibir pantai, bahkan ada yang memilih mengungsi di kebun.

Salah satu warga yang mengungsi ke kebun adalah Supardi, warga Dusun Sumakuyu, Desa Onang Kecamatan Sendana, Majene.

Ia mengaku mengungsi di kebun kakao miliknya sejak Kamis kemarin. Ia khawatir adanya gempa susulan yang lebih besar.

BERITA TERKAIT

"Kami belum berani kembali ke rumah," ujarnya.

Senada disampaikan Indrawati. Ia membawa semua keluarganya ke kebun karena takut adanya bencana yang lebih besar.

Baca juga: 189 Korban Luka Berat Dirawat Pasca Gempa Magnitudo 6,2 di Mamuju

Ia berharap adanya bantuan pemerintah dengan kondisi dialami, khususnya air bersih.

Apalagi saat ini wilayah Majene tengah diguyur hujan deras. Hujan turun sejak siang hingga sore hari tanpa henti.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa gempa di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat tergolong gempa dangkal. Pusat gempa berada pada kedalaman 10 KM.

"Ini gempa dangkal yang tentunya karena magnitudonya besar, juga sangat dirasakan di permukaan. Dengan memperhatikan lokasi episenter, dan kedalaman hiposenternya atau kedalaman pusat gempanya, kita kategorikan gempa dangkal," kata Dwikorita.

Menurut Dwikorita, gempa besar di Majene terjadi dua kali. Pada Kamis pukul 12.00 Wib waktu setempat, gempa terjadi dengan kekuatan 5,9 magnitudo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas