Ibas Disebut Lebih Pengalaman Pimpin Parpol, Demokrat Tunggu Surat Balasan dari Presiden Jokowi
Menurutnya, Ibas merupakan sosok yang lebih mudah diajak berdiskusi dan tidak segan menemui banyak orang.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Di tengah isu penggulingan Ketua Umum dan para pengurus Partai Demokrat, adik dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Edhie Baskoro Yudhoyono justru mendapat pujian.
Mantan politikus Partai Demokrat HM Darmizal MS menyebut Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) lebih berpengalaman dibanding Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam memimpin partai politik.
"Mas Ibas itu menjadi kader partai Demokrat, jauh lebih awal ketimbang banyak pengurus hari ini. Dia sudah berpengalaman menjadi ketua fraksi, berpengalaman sebagai anggota fraksi, berpengalaman menjadi Sekjen, dan berpengalaman banyak hal di parlemen," kata Darmizal Selasa (2/2/2021).
Menurutnya, Ibas merupakan sosok yang lebih mudah diajak berdiskusi dan tidak segan menemui banyak orang.
Baca juga: Sosok Anas Urbaningrum, Eks Ketum Demokrat yang Disebut Ingin Adanya Perubahan Kepemimpinan Partai
"Tapi dengan Mas Ibas, saya lihat lebih well inform, lebih inklusif gitu ya, dalam berdiskusi dan bertemu banyak orang," ucap Darmizal.
Namun, Darmizal menyebut hal tersebut belum tentu Ibas lebih disukai kader dibanding AHY, karena seorang pemimpin partai yang utama disenangi seluruh internal dan eksternal.
"Bukan saya membandingkan. Ini pemahaman saya tentang seorang Edhie Baskoro Yudhoyono," ucap Darmizal.
Terkait adanya isu Ibas ikut berperan melengserkan AHY dari kepemimpinan Demokrat, Darmizal tidak mengetahui kabar tersebut.
"Kalau soal yang lengser melengserkan itu, saya tisak bisa memberikan analisis," katanya.
Kemarin, DPP Partai Demokrat memastikan belum menerima surat balasan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta klarifikasi dugaan keterlibatan pejabat tinggi pemerintah untuk merebut paksa kepemimpinan Partai Demokrat.
Baca juga: Politikus Demokrat: Moeldoko Bikin Kartu Anggota Dulu, Jangan Tiba-tiba Ingin Jadi Ketua Umum
"Yang pasti balasannya belum, saat ini kita belum menerima balasannya," Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjelaskan, dalam diskusi virtual bertajuk 'Politik Belah Bambu Menyasar Partai Demokrat.
Herzaky memastikan bahwa surat yang dikirimkan tersebut sudah dibaca Presiden Jokowi.
Namun, memang hingga kini belum ada balasan dan respons dari Jokowi soal adanya dugaan keterlibatan pejabat di lingkaran kekuasaan dalam 'gerakan kudeta' tersebut.
"Kalau surat ke Pak Jokowi saat ini kami sudah mengetahui beliau sudah baca. Kemarin kami diinformasikan sore menjelang malam bahwa beliau sudah baca," ujarnya.