Polisi Dalami Pengakuan Teroris di Makassar yang Melihat Jubir FPI Munarman Hadiri Baiat kepada ISIS
Kepolisian akan mendalami dugaan keterlibatan eks Sekretaris Umum FPI Munarman yang menghadiri Baiat kepada ISIS.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
"Saya ditahan atau ditangkap di kantor polisi Polda Sulawesi Selatan karena berbaiat kepada Daulatul Islam yang memimpin Daulatul Islam, yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi," ujarnya dalam video, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (5/2/2021).
Muhammad Aulia juga menyebut, ia berbaiat kepada ISIS sejak 2015 lalu.
Baiat itu ia lakukan bersama 100 simpatisan dan laskar FPI di markas FPI Makassar di Jalan Sungai Limboto, Makassar, Sulawesi Selatan.
Selain itu, Muhammad Aulia juga mengaku, dalam baiat itu ia melihat kehadiran eks Sekretaris Umum FPI Munarman.
"Saya berbaiat dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI pusat pada saat itu."
"Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri, yang memimpin baiat pada saat itu," ujar Muhammad Aulia, seperti dalam video.
Baca juga: Namanya Dikaitkan dengan Teroris, Munarman Jawab Pakai 2 Hadis Ini
Baca juga: Munarman Heran, Rekening Pribadi untuk Pengobatan Ibunya yang Sakit Ikut Diblokir
Kemudian setelah di baiat, ia mengaku menghadiri pengajian rutin yang diselenggarakan oleh FPI sebanyak tiga kali.
"Dan setelah berbaiat, saya pernah mengikuti taklim rutin FPI di Jalan Sungai Limboto sebanyak tiga kali."
"Yang mengisi acara saat itu Ustaz Agus dan Abdurrahman selaku pemimpin panglima FPI Kota Makassar," tambahnya.
19 Terduga Teroris di Makassar Dipindahkan
Densus 88 Anti-teror Mabes Polri memindahkan 19 orang tahanan kasus tindak pidana terorisme pada Jumat (5/2/2021).
Adapun, 19 terduga teroris ini ditangkap di sejumlah tempat di Sulawesi Selatan menuju ke Jakarta.
Menurut polisi, sebagian dari 19 orang ini merupakan anggota FPI Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Polisi mengatakan, mereka bersama dengan kelompok ansharut daulah wilayah Makassar, melakukan deklarasi mendukung kelompok ISIS pada tahun 2015 lalu.
Pemberangkatan belasan teroris ini berlangsung di Bandara Lama Sultan Hasanuddin Makassar, di Maros, Sulawesi Selatan.
Dalam tayangan Kompas TV, proses pemberangkatan para tahanan, dikawal ketat oleh polisi.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas TV)