Terkini Polemik Bupati Sabu Raijua Orient P Riwu Kore: Permintaan Maaf hingga Sorot Komisi I DPR
Kabar terkini mengenai polemik bupati terpilih Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai kepada pernyataan Orient P Riwu Kore
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Sebelum menaiki mobilnya, Orient menegaskan dirinya merupakan warga negara Indonesia.
"Saya warga negara Indonesia. Saya warga negara Indonesia. Untuk siaran pers nanti sore," kata Orient sebelum meninggalkan Mapolda NTT.
Baca juga: Soal Kasus Bupati Sabu Raijua, Pakar HTN: Calon dan Penyelenggara Bisa Dipidana
Kritik Komisi I
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Christina Aryani angkat bicara terkait kasus Bupati Sabu Raijua terpilih yakni Orient Patriot Riwu Kore yang ternyata memiliki dwi kewarganegaraan. Orient ternyata berstatus warga negara Amerika Serikat (AS).
Christina mengungkap kasus serupa pernah terjadi juga pada mantan pejabat publik yaitu Archandra Tahar yang ternyata sempat memiliki kewarganegaraan Indonesia dan AS.
"Terkait hal ini, saya melihat selain soal syarat administrasi kepemiluan yang saat ini sedang ditangani KPU, Bawaslu dan Kementerian Dalam Negeri, kasus Orient ini makin memperjelas betapa pentingnya sinergi data dan pengaturan soal kewarganegaraan ganda bagi Pemerintah," ujar Christina, dalam keterangannya, Jumat (5/2/2021).
Christina merujuk pada Pasal 23 UU 12/2006 tentang Kewarganegaraan yang telah mengatur hal-hal yang menyebabkan seseorang kehilangan kewarganegaraan Indonesianya. Antara lain yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan negara lain atas kemauannya sendiri, atau memiliki paspor negara asing atas namanya.
Menurutnya kejadian ini bukan hal baru dan masih banyak WNI di luar negeri yang saat ini telah memiliki kewarganegaraan lain, namun masih terdata sebagai WNI.
Problem ini, kata dia, banyak mengemuka saat dilakukan pendataan ulang WNI untuk keperluan pemilu tahun 2019 lalu di Belanda.
"Kami di Komisi I sudah pernah mengangkat urgensi pemutakhiran data dan sinergi data WNI di luar negeri dengan data Dukcapil," jelasnya.
Christina mengatakan pula bahwa dalam rapat kerja awal Februari ini, Menteri Luar Negeri juga telah memasukkan program penguatan sistem pendataan secara serempak di 129 perwakilan di luar negeri sebagai salah satu prioritas kerja tahun 2021.
"Sejatinya sistem pendataan yang akurat juga akan menyediakan perbaikan infrastruktur pelindungan WNI kita di luar negeri. Tentunya salah satu harapan kami, kasus seperti Orient ini tidak akan kita temukan lagi," ujarnya.
Soal Pelantikan
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI hanya meminta Kemendagri menunda pelantikan Bupati terpilih Sabu Raijua, Orient Patriot Riwu Kore.