Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Diminta Merayakan Imlek di Rumah Saja, Silaturahmi Bisa Dilakukan Secara Virtual

Imlek bermakna harapan baru dan keberuntungan baru. Budi berharap perayaan Imlek dapat dilakukan di rumah saja.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Warga Diminta Merayakan Imlek di Rumah Saja, Silaturahmi Bisa Dilakukan Secara Virtual
Tribunnews/Herudin
Warga Tionghoa mencuci rupang (patung) dewa di Vihara Amurva Bhumi, Karet, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Ritual pencucian patung dewa serta bersih-bersih alat persembahyangan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut perayaan tahun baru China atau Imlek tahun 2572. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Tionghoa sebentar lagi akan merayakan Imlek sebagai pergantian tahun dari tikus logam menjadi kerbau logam.

Terkait hal tersebut Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyarankan agar tradisi pemberian angpao dilakukan secara daring yakni transfer atau dibantu pengirimannya melalui transportasi daring.

"Kita bisa juga mengirimkan amplop merahnya itu dengan digital, sekarang sudah sangat mudah. Jadi cara baru Imlek bagus juga kalau kita melakukannya dengan transfer, malah bisa lebih banyak itu bapak ibu. Kalau masih merasa ingin amplop merahnya dikirim kan juga, ke anak cucu saudara teman-teman bisa juga kirim lewat Gojek," kata Budi usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Menurut Budi cara-cara baru dilakukan untuk meminimalisir penularan Covid-19.

Selain itu apabila memanfaatkan jasa transportasi daring maka juga akan membantu para pengemudi atau mitra dari perusahaan angkutan daring.

"Sekaligus cara baru ini bisa mensejahterakan teman-teman kita. Kirimnya amplopnya di dalamnya ada kertas, nanti sebentar lagi akan ditransfer sebesar ini, itu menarik juga," katanya.

Budi mengatakan Imlek adalah momen penting bagi Indonesia khususnya umat Konghucu dan Tionghoa.

Berita Rekomendasi

Imlek bermakna harapan baru dan keberuntungan baru. Ia berharap perayaan Imlek dapat dilakukan di rumah saja.

Warga Tionghoa mencuci rupang (patung) dewa di Vihara Amurva Bhumi, Karet, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Ritual pencucian patung dewa serta bersih-bersih alat persembahyangan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut perayaan tahun baru China atau Imlek tahun 2572. Tribunnews/Herudin
Warga Tionghoa mencuci rupang (patung) dewa di Vihara Amurva Bhumi, Karet, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Ritual pencucian patung dewa serta bersih-bersih alat persembahyangan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut perayaan tahun baru China atau Imlek tahun 2572. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

"Cara di mana kita melakukannya bersama dengan keluarga kita, kita melakukannya bersama di rumah kita, dan kita melakukannya bersama dengan cara-cara masa kini, dengan cara-cara digital," tuturnya.

Tidak hanya angpao menurutnya, pertunjukan barongsai yang biasanya mewarnai perayaan imlek juga bisa dilihat melalui siaran youtube.

Bahkan menurutnya perlombaan barongsai juga bisa digelar secara digital.

Budi yakin meskipun dilakukan dengan cara-cara baru, perayaan imlek tidak akan kehilangan maknanya.

"Imlek sebagai tahun baru harapan baru dan keberuntungan baru itu, saya rasa tetap kita bisa lakukan dengan mempertahankan budaya Indonesia khususnya masyarakat Konghucu dan Tionghoa, namun juga tetap kita lakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ada," pungkasnya.

Sementara itu Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga meminta warga etnis Tionghoa menggelar perayaan tahun baru China atau Imlek dengan cara-cara sederhana menimbang masih merajalelanya pagebluk.

Baca juga: Menu Imlek, Yuk Bikin Hakau, Rasanya Nikmat, Pas untuk Kudapan

Baca juga: PPKM Tidak Efektif, Pimpinan DPR Minta Kaji Ulang Libur Panjang Imlek dan Hari Raya Idul Fitri

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas