Warga Diminta Merayakan Imlek di Rumah Saja, Silaturahmi Bisa Dilakukan Secara Virtual
Imlek bermakna harapan baru dan keberuntungan baru. Budi berharap perayaan Imlek dapat dilakukan di rumah saja.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
"Indonesia dan dunia mengalami pandemi Covid-19, saya kira umat Konghucu dan Tionghoa juga harus mawas diri bahwa perayaan imlek bisa dirayakan dengan cara yang sederhana," kata Yaqut.
Gus Yaqut sapaan karibnya, mengatakan bahwa perayaan Imlek merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan.
Ungkapan rasa syukur tersebut salah satunya dilakukan dengan membagikan angpao, pertunjukan barongsai, dan silaturahmi.
Oleh karena itu Gus Yaqut menyarankan agar ungkapan rasa syukur tersebut bisa dilakukan dengan cara yang aman dari penularan Covid-19. Misalnya, silaturahmi yang dilakukan secara virtual.
"Nah saya kira silaturahmi bisa digantikan dengan cara-cara yang saling menjaga satu sama lain dari pandemi Covid-19 misalnya dengan cara virtual," katanya.
Imbauan pemerintah agar Imlek dilakukan secara sederhana dan aman dari penularan Covid-19 tersebut kata Gus Yaqut telah dikomunikasikan dengan tokoh-tokoh agama Konghucu dan Tionghoa.
Yaqut berharap warga Konghucu dan Tionghoa menjadikan perayaan Imlek sebagai momentum untuk berdoa agar bangsa Indonesia bisa melewati Pandemi Covid-19.
"Kita semua mengajak pada umat Konghucu yang akan merayakan ibadah Imlek agar berdoa supaya bangsa Indonesia dan umat manusia terbebas dari pandemi Covid-19," ujarnya.
Kelenteng Sepi
Imlek jatuh pada 12 Februari 2021 mendatang biasanya selalu ramai dengan persiapan pemasangan ornamen khas tahun baru China seperti hio, lampion dan lilin.
Baca juga: 25 Ucapan Selamat Imlek 2021 Selain Gong Xi Fa Cai, Ada Bahasa Mandarin, Inggris, dan Indonesia
Baca juga: Menag Imbau Perayaan Imlek Dilakukan Sederhana dan Virtual
Kelenteng ramai dengan pernak-pernik meriah bewarna merah. Namun di tahun ini tidak akan sama seperti perayaan sebelumnya karena ada pandemi.
Seperti Kelenteng Hian Thian Siang Tee Bio, di kawasan Gelora, Jakarta Pusat, tidak banyak aktivitas yang cukup berarti di sekitar klenteng.
Hanya terlihat beberapa orang yang sedang makan dan ngobrol di dalam kawasan kelenteng itu.
Ada juga laki-laki berusia paruh baya yang sedang asyik berbincang dengan kawannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.