Polisi Salah Gunakan Narkoba, Dipecat Saja Tidak Cukup, Ahli Psikologi Forensik: Polri Perlu Audit
Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai pemecatan terhadap oknum polisi yang terlibat dugaan penyalahgunaan narkoba tidak cukup.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, memberi tanggapan soal dugaan keterlibatan anggota Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, dalam penyalahgunaan narkoba.
Reza menyebut pemecatan terhadap oknum polisi yang terlibat dugaan penyalahgunaan narkoba tidak cukup.
Pemecatan tanpa pemantauan dinilai Reza justru menimbulkan potensi bahaya.
"Anggaplah mereka dipecat. So what? Pemecatan memang bisa membersihkan institusi kepolisian."
"Tapi jika tidak dipantau, para pecatan malah menjadi potensi bahaya bagi masyarakat," ungkap Reza saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (17/2/2021).
Menurut Reza, Polri perlu melakukan audit dalam kinerja oknum polisi.
Baca juga: 12 Anggota Polsek Astana Anyar Diamankan atas Dugaan Kasus Narkoba, Berawal dari Laporan Masyarakat
Baca juga: Kronologi Penangkapan Kapolsek Astana Anyar Sedang Pesta Narkoba, Jaringannya Langsung Diselidiki
Sebab, ada dampak desktruktif yang bisa timbul dalam tugas yang dijalankannya.
"Tidak hanya sanksi lembaga dan sanksi pidana. Polri patut mengaudit kerja para oknum itu selama ini."
"Kalau kerja mereka berlangsung di bawah pengaruh narkoba, bisa dibayangkan efek destruktifnya terhadap layanan bagi masyarakat dan penegakan hukum," ungkap Reza.
Polisi Rentan Salah Gunakan Narkoba
Adapun Reza menilai profesi polisi merupakan salah satu pekerjaan terberat di dunia, yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
"Menjadi polisi itu sama artinya dengan menekuni salah satu pekerjaan paling berat sejagat. Beban naik, stamina turun, waktu konstan," katanya.
Baca juga: 12 Anggota Kepolisian di Bandung Diamankan, Diduga Pesta Sabu
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.