Relawan Jokowi Nilai Fadli Zon Tidak Bisa Bedakan Mobilisasi dan Spontanitas
"Harusnya Fadli bisa melihat kehadiran rakyat di Maumere adalah spontanitas ," kata Noel, Rabu, (24/2/2021).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) yakni Jokowi Mania (Joman) menyesalkan pernyataan politikus Gerindra Fadli Zon yang mengkritik kerumunan Presiden di Maumere, Nusa Tenggara Timur, Selasa, (23/2/2021).
Ketua Relawan Joman Immanuel Ebenezer atau Noel menyayangkan, karena Fadli membandingkan kerumunan warga di Maumere saat melihat Presiden, dengan kerumunan Keberadaan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta dan Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
"Harusnya Fadli bisa melihat kehadiran rakyat di Maumere adalah spontanitas ," kata Noel, Rabu, (24/2/2021).
Baca juga: SBY: Apa yang Dilakukan Moeldoko Merugikan Nama Baik Pak Jokowi
Padahal menurut dia kerumunan Presiden di NTT berbeda dengan kerumunan kedatangan Rizieq Shihab. Kerumunan warga di Maumere jelas merupakan aksi spontanitas karena tanpa mobilisasi dan undangan warga menunggu presiden di pinggir jalan.
"Tidak ada seruan, tidak ada persiapan. Tidak ada mobilisasi , " Katanya.
Hal itu berbeda dengan kehadiran ribuan massa FPI yang menjemput Habib Rizieq di bandara. Kehadiran massa tersebut karena ada kampanye di Medsos. Selain itu ada selebaran yang menyerukan agar massa FPI untuk hadir
"Persiapan FPI matang. Kampanye beredar luas. Jadi beda dong dengan spontanitas rakyat yang hadir di Maumere, " katanya.
Noel berharap agar Fadli stop mengkritik tanpa dasar Presiden Jokowi. Apalagi partai Gerindra sudah masuk kabinet dan menjadi partai pendukung.
Baca juga: SBY: Partai Demokrat Not For Sale !
Dirinya juga meminta Fadli untuk melakukan kritik yang elegan dan cerdas yang bersifat konstruktif plus membangun.
"Kehadiran rakyat benar benar spontan. Tidak ada mobilisasi. Mereka hadir karena mencintai presiden," pungkasnya.
Seperti beritakan Fadli Zon membandingkan kerumunan warga menyambut Presiden Jokowi di NTT dengan kerumunan kedatangan Rizieq Shihab Di Bandara Soekarno Hatta November 2020 lalu.
Sebelumnya Pihak Istana merespon soal beredarnya video Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berada di tengah kerumunan warga saat kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, (23/2/2021). Dalam video berdurasi 30 detik yang diterima Tribunnews.com, Presiden tampak ke luar dari atas sunroof mobil dan melambaikan tangan kepada warga yang berkerumun.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan bahwa video tersebut merupakan rekaman saat presiden berada di Maumere, NTT.
"Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete," kata Bey saat dihubungi, selasa, (23/2/2021).
Menurutnya saat dalam perjalanan menuju bendungan Napun Gete, masyarakat di Maumere sudah berkumpul di pinggir jalan. Rangkaian kendaraan Presiden bahkan terpaksa berhenti karena masyarakat merangsak ke tengah jalan.
"Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," katanya.
Bey mengatakan, keluarnya presiden dari sunroof kendaraan yang ditumpanginya merupakan aksi spontanitas. Presiden tidak membenarkan adanya kerumunan tersebut.
"Jadi sebenarnya, itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," katanya.
Begitu juga kata dia, ketika Presiden membagikan souvenir kepada warga di tengah kerumunan. Hal itu merupakan aksi spontan. Presiden tetap menghimbau kepada warga untuk mengenakan masker.
"Itu spontanitas presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, souvenirnya itu buku, kaos, dan masker. Tapi poinnya, presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan," pungkasnya.