Ketika Istri KSAD Temui Mbah Ribet, Nenek yang Hidup Sebatang Kara dan Tak Bisa Berjalan
Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa sengaja mengunjungi Mbah Ribet di Desa Buyutan, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Penulis: Adi Suhendi
"Makannya nasi," jawab Mbah Ribet dengan logat jawa.
Baca juga: KSAD Bahas Rencana Perawatan dan Upgrade Helikopter Fennec TNI AD dengan Airbus
Lantas Hetty pu meminta ijin untuk masuk ke rumah Mbah Ribet dan melihat kondisi setiap ruangan di dalamnya mulai dari kamar, ruang tengah, dan dapur.
Setelah itu, Hetty pun menilik toilet milik Mbah Ribet yang berada di luar rumah.
“Disini wc-nya, kita liat wc nya kaya apa, gak ada tutupnya ya gak apa-apa karena memang untuk ke amannan ya karena tidak bisa berjalan,” ujar Ibu Hetty.
Setelah melihat kondisi rumah dan toilet milik Mbah Rebet, Hetty pun kembali berbincang.
Lantas, Hetty pun menanyakan penyebab Mbah Ribet tak bisa berjalan sehingga untuk berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lainnya, ia harus berjalan dengan cara mengesot.
"Kenapa, ngesotnya karena apa?" tanya Hetty.
"Terpeleset hingga terjatuh," jawab Mbah Ribet.
Kemudian Hetty pun memanggil dokter yang ikut bersama rombongan untuk mengecek kondisi kesehatan Mbah Ribet.
Dalam analisa awal dr Ridwan, kaki dari mbah Ribet mengalami kontraktur, akibat jatuh yang mengakibatkan kakinya patah, setelah dioperasi tidak mendapatkan tahap fisioterapi.
Hetty lantas menanyakan soal keberadaan anak-anak Mbah Ribet.
"Anak-anak enggak pernah nengok?" tanya Hetty.
"Tidak pernah ke sini, tidak tahu di sana mati atau hidup, saya tidak tahu, saya tidak lihat. Lah iya sejak mantuk," kata Mbah Ribet.
Setelah itu, Hetty pun memberikan bantuan berupa sembako kepada Mbah Ribet serta sebuah kotak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.