Bom di Katedral Makassar, Ini Fakta-fakta yang Sejauh Ini Kita Tahu
Berikut fakta-fakta mengenai bom bunuh diri di Katedral Makassar yang sejauh ini diketahui.
Editor: Dahlan Dahi
“Saya mengutuk keras aksi pengeboman tersebut dan menyatakan turut berbelasungkawa kepada korban yang tidak berdosa maupun keluaganya."
Kediaman JK di Makassar, Jl Haji Bau, terletak sekitar satu kilometer dari Gereja Katedral.
Berikut beberapa fakta yang sejauh ini kita ketahui. Artikel ini ditulis pukul 15.00 WIB. Berita diupdate pukul 18.42 WIB.
1. Pelaku
Polisi mengidentifikasi dua orang pelaku yang menggunakan satu kendaraan sepeda motor. Mereka berboncengan.
Pelaku berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
"Sudah dilakukan penelitian oleh tim Inafis dan DVI, siapa kedua pelaku ini. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita bisa sampaikan identitas kedua pelaku," ujar KabidHumas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono di Jakarta mengatakan, kedua pelaku sempat dicegah sekuriti memasuki area katedral sebelum meledakan diri.
Kedua pelaku, yang mengendari sepeda motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD itu ingin memasuki pelataran gereja bersamaan dengan keluarnya para jemaat dari gereja usai melaksanakan ibadah misa.
Potongan tubuh berserakan di area ledakan. Sulit dikenali.
Sepeda motor yang digunakan pelaku juga rusak.
Baik potongan tubuh maupun sepeda motor diolah polisi untuk mengusut para pelaku, berikut motifnya.
Tribun-timur.com memberitakan, dari hasil pengecekan, motor jenis matic tersebut atas nama Hasnawati yang beralamat di Pampang, Kecamatan Panakukang, Makassar.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan, pihak Densus 88 akan mendalami keterkaitan pelaku bom bunuh diri itu dengan 19 teroris asal Sulsel.
Wartawan Tribun-timur.com (Tribunnews.com Network) di Makassar terus mengupdate perkembangan terbaru,