Tak Ada Petugas Terluka Dalam Penyerangan ZA di Mabes Polri
Mabes Polri nyatakan tidak ada petugasnya yang terluka saat aksi penyerangan ZA di pos penjagaan depan Mabes Polri.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menegaskan tidak ada petugas yang terluka dalam kasus penyerangan Mabes Polri oleh ZA.
"Alhamdulillah tidak ada petugas yang terluka dengan aksi ZA kemarin," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Rusdi lebih lanjut membeberkan alasan Zakiah yang dilumpuhkan oleh petugas hingga meninggal dunia di tempat.
Baca juga: Orangtua Meyakini Ada yang Menjerumuskan ZA Hingga Nekat Melakukan Aksi Teror di Mabes Polri
Menurutnya, ZA terlihat menggunakan senjata mematikan bahkan sampai masuk ke markas Polri.
Hal itu menjadi alasan petugas melakukan pelumpuhan terhadap ZA.
"Ini sah saja, ketika dilakukan pelumpuhan seperti itu," pungkasnya.
Baca juga: Mabes Polri Diserang Teroris Perempuan, Kapolri dan Anies Perintahkan Ini, Paspampres Siaga 24 Jam
Sebelumnya,Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku penyerangan di Mabes Polri merupakan teroris perempuan berinisial ZA.
Pelaku masuk ke dalam Mabes Polri melalui pintu belakang, menuju ke gerbang utama.
"Masuk dari pintu belakang mengarah ke pos gerbang utama mabes Polri," kata Listyo dalam konferensi Pers di Mabes Polri, rabu, (31/3/2021).
Pelaku kata dia menanyakan dimana lokasi kantor pos.
Oleh petugas di pos jaga pelaku di arahkan ke kantor pos.
Namun di tengah jalan pelaku kembali lagi ke pos jaga dan menyerang petugas.
"Menembak 6 kali. 2 kali anggota di dalam pos, 2 di luar, dan menembak lagi pada anggota yang ada di belakangnya," kata dia.
Merespon penyerangan tersebut, petugas kata Listyo lalu memberikan tembakan terukur untuk melumpuhkan pelaku. Dari tubuh pelaku ditemukan sejumlah identitas.
"Ditemukan identitas ZA umur 25 tahun alamat di Lapangan Tembak. Berdasarkan identifikasi memang identitasnya sesuai. Berdasarkan profiling maka yang bersangkutan adalah tersangka lone wolf yang berideologi radikal ISIS yang dibuktikan postingan di sosial media," pungkas Listyo.