Radikalisme dan Terorisme Dapat Masuk Lewat Bantuan Bencana Alam
Hamli mengatakan paham yang mengajak kepada perilaku, terorisme, serta intoleransi dapat disalurkan saat momen bencana alam.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hamli mengatakan radikalisme dan terorisme dapat masuk ke masyarakat di tengah bencana alam.
Hamli mengatakan paham yang mengajak kepada perilaku, terorisme, serta intoleransi dapat disalurkan saat momen bencana alam.
"Bencana alam kenapa harus kita colek juga, karena isu intoleransi dengan teman-temannya sampai ke radikalisme dan terorisme. Pintu masuk juga ketika terjadi bencana alam," ujar Hamli dalam Webinar Setara Institute, Kamis (8/4/2021).
Paham-paham ini, menurut Hamli, disusupkan melalui bantuan yang diberikan oleh kelompok radikal ini.
Kelompok ini menanamkan ajaran mereka di tengah penyaluran bantuan kepada para korban bencana.
Baca juga: Presiden Jokowi: Tak Ada Kompromi Bagi Intoleransi yang Rusak Sendi Kehidupan Bernegara
"Bencana alam terjadi, bantuan masuk. Nah bantuan ini juga mereka, ketika bantuannya masuk, pahamnya juga dimasukan," tutur Hamli.
Di sisi lain, Hamli mengungkapkan lembaga pemerintah memberikan bantuan tanpa motif apapun.
Saat bencana usai, lembaga pemerintah kembali setelah melakukan proses pemulihan dan tugasnya yang lain.
"Sedangkan di pihak pemerintah, apapun namanya, apakah BNPB, Kementerian Sosial, itu ya dengan tulus ikhlas saja masuk ke situ. Setelah selesai bisa kembali lagi recovery lalu selesai," ucap Hamli.
Sementara kelompok radikal, tetap menanamkan nilai-nilai pemikirannya kepada masyarakat.