Densus 88 Gandeng Psikolog Saat Tangkap Teroris, Untuk Apa?
Dalam beberapa waktu terakhir Indonesia diguncang aksi teror yang pelakunya melibatkan perempuan dan anak.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
"Apakah kita biarkan polisi meninggal, walaupun dilengkapi senjata tapi tidak melakukan tindakan hukum, karena demi anak. Ini juga salah satu problem juga dalam proses penegakan hukum," ujarnya.
Intervensi terhadap kondisi ini memang harus secara komprehensis secara parsial.
Mereka juga harus diajak keluar dari lingkungan itu dan itu salah satu intervensi.
"Saya yakin banyak ahli di kementerian perempuan dan anak dan itu tidak mungkin hanya dilakukan pendekatan sekali dua kali dan harus terus menerus. Karena mereka selama ini diasuh oleh ayah ibu (yang teroris)," ujarnya.
Melibatkan psikolog merupakan salah satu upaya tim Densus 88 dalam melakukan penegakkan hukum.
Djafar menegaskan bahwa Densus tidak pernah stay di satu tempat dan bergerak mobile.
Yang melakukan penegakkan hukum yakni tim brigade yang sudah dibentuk oleh Densus.
"Di densus ada direktorat. Jadi karakternya tidak stay dan tidak uni forum," ujarnya.