Menristek: Kita Sudah Banyak Melihat Hasil Perjuangan RA Kartini
Menristek menyatakan, sudah cukup banyak hasil yang dicapai Indonesia setelah pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini memperjuangkan emansipasinya.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, sudah cukup banyak hasil yang dicapai Indonesia setelah pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini memperjuangkan emansipasinya di masa penjajahan Belanda.
"Saat ini kita telah melihat hasil dari perjuangan RA Kartini untuk memajukan perempuan Indonesia. Dari tahun ke tahun banyak tokoh perempuan Indonesia yang membuktikan diri dengan karya dan memiliki figur yang kuat, sehingga mampu memposisikan diri dengan baik di segala bidang," ungkap Bambang pada Dialog Interaktif Semangat Kartini untuk Inovasi Indonesia, Rabu (21/4/2021).
Dia mengatakan, kalimat yang sangat akrab didengar yaitu Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan salah satu karya buah pemikiran RA Kartini saat dulu dalam pingitan.
Baca juga: Hari Kartini: Ini Sejarah, Lirik Lagu Ibu Kita Kartini dan Kutipan Kata-Kata Bijak RA Kartini
"Di tengah keadaan yang sulit pada saat itu, lahirlah tulisan-tulisan hebat RA Kartini yang menginspirasi perempuan di masa lalu hingga saat ini. Semangat itulah yang perlu kita teladani di tengah kondisi pandemi Covid-19 dan keterbatasan lain yang ada tidak menjadi penghalang bagi perempuan Indonesia untuk berkarya," kata Bambang.
Baca juga: Ucapan Selamat Hari Kartini 21 April 2021 dalam Bahasa Inggris Beserta Terjemahannya
Bambang menilai perempuan Indonesia yang memiliki profesi sebagai peneliti, perekayasa, inovator dan profesi lain di bidang riset teknologi dan inovasi, mampu menghasilkan inovasi yang hebat dan menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan dunia.
"Saya sangat memahami, tidak mudah untuk menjadi perempuan yang mempunyai banyak peran sebagai istri sebagai ibu dan memiliki karir atau sesuai dengan profesinya di dunia kerja," ujarnya.
"Waktu 24 jam perhari yang dimiliki dalam satu hari tentunya sama antara laki-laki dan perempuan, tetapi dengan kepiawaiannya mengelola waktu dan melakukan tugas ganda, para perempuan banyak yang berhasil bahkan melampaui apa yang telah dicapai oleh para laki-laki," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.