Hari Buku Sedunia, Jokowi: Melalui Buku Kita Mengenal Gagasan dan Ilmu
Dikutip dari akun instagramnya @Jokowi, Presiden menuliskan bahwa buku merupakan jendela dunia.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat hari buku sedunia yang jatuh pada hari ini, Jumat, (23/4/2021).
Dikutip dari akun instagramnya @Jokowi, Presiden menuliskan bahwa buku merupakan jendela dunia.
Melalui buku kita menjelajah ke berbagai sisi dunia.
"Dari kedalaman laut, rimbun belantara, sampai ke luar angkasa," katanya.
Tidak hanya itu, kata Presiden, melalui buku kita mengenal gagasan, ilmu, hikayat, dan riwayat yang dituliskan sepanjang sejarah umat manusia.
Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Dunia Lakukan Aksi Nyata dalam Pengendalian Perubahan Iklim
Sebelumnya, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau UNESCO menetapkan setiap tanggal 23 April diperingati sebagai Hari Buku Sedunia.
Dikutip dari Tribunsumsel.com, hari Buku Sedunia atau biasa dikenal dengan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia dan Hari Buku Internasional merupakan hari perayaan tahunan yang diadakan oleh UNESCO untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan dan hak cipta.
Tanggal 23 April dipilih sebagai hari Buku Sedunia untuk mengenang dan memperingati wafatnya para penulis buku terkenal serta sebagai bentuk apresiasi terhadap buku-buku sebagai gudangnya ilmu.
Peringati Hari Buku Dunia pertama kali dikemukakan oleh penulis Valencia Vicente Clavel Andres sebagai bentuk penghormatan atas jasa penulis terkenal Miguel de Cervantes, karena karya tulisnya yang populer berjudul Don Quixote.
Miguel de Cervantes kemudian meninggal pada tanggal 23 April. Sehingga UNESCO pada saat itu mengumumkan Hari Buku Sedunia jatuh pada tanggal tersebut.
Terlebih lagi, penulis populer lainnya, seperti William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega juga meninggal dunia.
Shakespeare meninggal pada 23 April 1616, tanggal yang sama dengan catatan kematian Cervantes.
Meskipun demikian, mereka tidak benar-benar meninggal pada waktu yang bersamaan.
Shakespeare meninggal 10 hari setelah Cervantes meninggal.
Mereka tercatat di tanggal yang sama karena tanggal kematiannya mengikuti jadwal Gregorian yang digunakan oleh Spanyol.
Sementara itu, tanggal kematian Cervantes mengikuti jadwal Julian yang digunakan Inggris.
Tanggal 23 April kemudian ditetapkan sebagai Hari Buku Sedunia dan Hak Cipta Dunia pada Rapat Umum UNESCO yang diadakan di Paris pada tahun 1995.
Hari Buku Sedunia dan Hari Hak Cipta dipuji di seluruh dunia untuk melihat sejauh mana buku menghubungkan masa lalu dan masa depan, dan untuk mengubah menjadi perluasan sosial dan generasi.
Pada Hari Buku Sedunia, sebagaimana aturan UNESCO, mereka akan memilih World Book Capital selama satu tahun untuk mengikuti perayaan buku dan membaca.