Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

1001 Cara Dilakukan Pemudik untuk Kelabui Petugas: Gunakan Ambulans hingga Numpang Truk Sayur

Berbagai cara dilakukan demi mengelabui petugas yang berjaga di titik penyekatan selama periode larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 1001 Cara Dilakukan Pemudik untuk Kelabui Petugas: Gunakan Ambulans hingga Numpang Truk Sayur
Istimewa/TribunJabar.id
Seorang pemudik ditemukan sembunyi di boks mobil saat terjaring di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Kamis (6/5/2021). Pria ini nekat mudik meski sudah tahu ada larangan mudik dengan cara sembunyi di dalam mobil boks bersama motor miliknya. 

"Tadi kami lihat ada ambulans yang mengangkut penumpang pemudik," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan dalam tayangan Kompas TV, Jumat.

Saat pemeriksaan, dipaparkan Hendra, para pemudik itu sempat beradu mulut dengan petugas.

Pengemudi ambulans bahkan menegaskan, penumpang adalah keluarga yang hendak mengunjungi saudaranya yang meninggal dunia.

Akan tetapi, mereka tidak bisa menunjukkan bukti apapun ke petugas untuk memperkuat argumen tersebut.

"Setelah ditanyakan tujuannya untuk apa, mengantar orang sakitkah? Atau mengantar jenazah, ini tidak bisa menunjukkan apa-apa," sambungnya.

Alhasil, petugas pun menyuruh sopir ambulans untuk memutar balik kendaraan.

Menurut Hendra, modus mudik dengan menggunakan ambulans telah digunakan sejak pemberlakuan larangan mudik pada 2020.

Berita Rekomendasi

Batal Lamaran di Madiun karena Terjaring Larangan Mudik

Seorang pemuda asal Klaten bernama Agus Suryadi (23) harus menunda keinginannya untuk melamar gadis pujaannya akibat terjaring larangan mudik 2021.

Siang itu, Kamis (6/5/2021), Agus dan keluarganya hendak pergi ke Winongo Kabupaten Madiun untuk melamar, namun tertunda karena diminta putar balik saat melintas di pos penyekatan Mantingan.

Saat diperiksa petugas, Agus hanya dapat menunjukkan surat hasil rapid miliknya.

Sementara 13 orang anggota keluarganya, tidak membawa hasil rapid tes, termasuk sopir travel yang mengantarnya.

Agus beralasan, sebelum melintas di perbatasan Mantingan (Ngawi-Sragen), ia dan rombongan keluarganya sudah diperiksa di pos di Sragen.

Pada saat itu, petugas hanya meminta satu orang saja untuk dirapid.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas