Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jubir Presiden Terima Kasih Kepada Masyarakat yang Tidak Mudik

 Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan bahwa pemerintah paham  mudik lebaran merupakan tradisi masyarakat Indonesia menjelang Idul Fitri. 

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jubir Presiden Terima Kasih Kepada Masyarakat yang Tidak Mudik
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
H-1 Jelang Larangan Mudik Lebaran 2021 - Sejumlah pemudik bersiap naik kereta api Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo dan Kahuripan tujuan Blitar yang akan berangkat pukul 22.05 dan 23.10 WIB, di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/5/2021). Pada H-1 jelang larangan mudik Lebaran 2021 terhitung 6 Mei 2021, jumlah penumpang menuju ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur di Stasiun Kiaracondong mengalami peningkatan dari hari sebelumnya sebanyak 1.100 penumpang meningkat menjadi 1.213 penumpang dengan keberangkatan menggunakan KA Kahuripan, Kutojaya Selatan, Turangga, Malabar, Argowilis, dan Mutiara. Para pemudik tersebut dipastikan telah mengikuti tes GeNose C19 dan dinyatakan non reaktif Covid-19, tetap menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan bahwa pemerintah paham  mudik lebaran merupakan tradisi masyarakat Indonesia menjelang Idul Fitri

Namun, mudik  yang dilakukan pada saat pandemi Covid-19 berpotensi melonggarkan penerapan protokol kesehatan yang akan menyebabkan melonjaknya Covid-19

"Oleh karenanya pemerintah menerbitkan peraturan yang berlaku kepada seluruh masyarakat di Indonesia untuk tidak melaksanakan mudik lebaran. Hal ini untuk menjamin keselamatan bersama dan menjaga upaya kita semua, seluruh masyarakat di Indonesia, selama satu tahun lebih berjuang melawan pandemi Covid-19," ujar Fadjroel, Sabtu, (8/5/2021).

Menurut Fadjroel pengendalian Covid-19 di Indonesia saat ini terus membaik.

Pertumbuhan ekonomi menuju ke arah yang positif.

Pemerintah tidak ingin pengendalian Covid-19 di Indonesia kembali rusak seperti yang terjadi di India.

"Dalam hitungan hari sekitar 441.000 orang lebih positif Covid-19, dan beberapa negara lainnya juga negara tetangga kita," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Menurut Fadjroel, tanpa mengurangi makna dalam merayakan Idul Fitri 1442 H, silaturahmi dapat dilakukan secara virtual (online, telepon, dan lainnya).

Komunikasi bertatap muka secara virtual dapat mengurangi kerinduan  sekaligus menjaga dan menjamin keselamatan sanak saudara dan keluarga. 

Baca juga: 2 Hari Larangan Mudik Lebaran 2021 Berlaku, 32.815 Kendaraan Disuruh Putar Balik

Pemerintah berharap lonjakan kasus aktif tidak akan terjadi pasca lebaran nanti. Pemerintah melakukan berbagai antisipasi agar penyebaran Covid-19 terkendali.

"Pemerintah akan tetap berusaha menerapkan strategi perlindungan melalui 3T dan PPKM skala mikro di berbagai daerah. Namun demikian, kesuksesan atas upaya tersebut dibutuhkan kerja sama kita semua, pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, media massa serta masyarakat dalam menerapkan disiplin 5M," katanya.

Menurut Fadjroel, Presiden Joko Widodo dan seluruh Kabinet Indonesia Maju juga tidak mudik lebaran, diikuti seluruh pejabat di Pusat dan di daerah. Juga tidak ada acara berbuka puasa dan open house Idul Fitri.

" Selamat Idul Fitri 1442 H, mohon maaf lahir batin. Terimakasih kepada seluruh masyarakat yang dengan sukarela tidak mudik lebaran. Mari bergotong-royong melawan pandemi Covid-19.  Pemerintah tidak mungkin sendirian," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas