Nadiem Akan Hapus 3 Dosa Besar di Dunia Pendidikan: Intoleransi, Perundungan, & Kekerasan Seksual
Mendikbudristek, Nadiem Makarim, menegaskan pihaknya akan menghapus tiga dosa besar dalam dunia pendidikan Indonesia.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
Sri mengungkapkan, penanganan psikososial ini dilakukan dalam beberapa bentuk, antara lain:
1. Fun Learning;
2. Spiritual Approach;
3. Berorientasi pada peningkatan motivasi belajar;
4. Edukasi anti perundungan.
Selain itu, upaya yang terus dilakukan Kemendikbudristek sejak dulu yakni dengan pendampingan implementasi modul anti kekerasan.
Dimana secara substansi dilakukan advokasi terhadap anak-anak yang mengalami kekerasan.
Baca juga: Saat Jokowi Podcast dengan Nadiem Makarim Bahas Soal Pendidikan
Baca juga: Nadiem: Orang Tua Berperan Edukasi Anaknya Soal Protokol Kesehatan Saat PTM Terbatas
"Pendampingan ini juga dilakukan selama pandemi Covid-19 dengan didukung keterlibatan orang tua dan guru dalam mencegah tindak kekerasan terhadap anak," tuturnya.
Sri menegaskan, tantangan yang dihadapi Kemendikbudristek sangatlah kompleks.
Tidak hanya fokus untuk kesetaraan gender, namun dalam mewujudkan kesetaraan pendidikan.
"Tidak hanya berorientasi pada anak perempuan saja, akan tetapi semua anak Indonesia."
"Karena pemerintah memandang bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang merata dan berkeadilan," tegasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akses Medsos Picu Meningkatnya Cyber Bullying di Kalangan Siswa"
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Mahar Prastiwi)