100 Hari Kerja, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Dinilai Mampu Perbaiki Penanganan Kasus di Indonesia
Program 100 hari kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinilai telah mampu membuat perubahan kuat dalam sejumlah sisi, termasuk mengedepankan
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program 100 hari kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinilai telah mampu membuat perubahan kuat dalam sejumlah sisi, termasuk mengedepankan pendekatan kemanusiaan untuk tujuan mengurangi kejahatan.
Hal tersebut dikatakan Dewan Pimpinan Nasional Sahabat Polisi Indonesia (SPI).
SPI mencatat dalam 100 hari kerja Kapolri, setidaknya ada 1.864 kasus yang rampung secara restoratif.
"Sahabat Polisi Indonesia sangat mengapresiasi baik program 100 hari kerja Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, karena memiliki semangat perubahan yang sangat kuat dalam mewujudkan Polri Presisi," Kata Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh kepada wartawan, Rabu (19/5/2021).
Menurut Fonda, era Kapolri Jenderal Listyo Sigit lebih banyak mengedepankan pendekatan kemanusian dengan restorative justice.
Dengan demikian aparat kepolisian dapat mengambil diskresi khusus dalam penyelesaian kasus.
Selain itu, banyak inovasi yang dilakukan pada tubuh kepolisian. Salah satunya meluncurkan Dumas Presisi.
Aplikasi ini merupakan wadah pengaduan masyarakat dengan tujuan mewujudkan transparansi dan penanganan keluhan.
"Inovasi ini diciptakan Polri dengan tujuan untuk mewujudkan transpransi dan handling complain bagi seluruh masyarakat Indonesia, tentu dengan aplikasi ini terbentuklah sistem pengawasan oleh masyarakat dengan cepat dan terukur," ucapnya.
Baca juga: 100 Hari Kinerja Kapolri, 29.272 Pengendara Kena Tilang Elektronik
Dia berharap institusi Polri di bawah kempimpinan Jenderal Listyo Sigit mampu membuat polisi semakin baik dan menyatukan tangan rakyat Indonesia dengan Polri.
"Semoga ke depan, Polri semakin baik dan baik lagi, untuk itu kami mengharap kepada seluruh rakyat Indonesia agar senantiasi bergandengan tangan, menyatu dengan Polri dalam mewujudkan Polri yang Presisi," tabdas Fonda.